Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Respons Universitas Leiden-Delft-Erasmus Saat Diminta Bangun Kampus di IKN

Dekan Universitas Leiden-Delft-Erasmus, Wim van den Doel, menanggapi candaan Kepala OIKN, Bambang Susantono, untuk membangun kampus di IKN.

19 Maret 2024 | 06.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
(Tiga dari kiri) Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Dekan Universitas Leiden-Delft-Erasmus Wim van den Doel, dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns dalam penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta pada Senin, 18 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dekan Universitas Leiden-Delft-Erasmus, Wim van den Doel, menanggapi candaan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono, untuk membangun kampus di IKN. Sebelumnya, Tiga kampus ternama di Belanda—Universitet Leiden, Delft University of Technology, dan Erasmus University Rotterdam—meneken nota kesepahaman atau MoU dengan Otorita IKN pada Senin, 18 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bambang menjelaskan, kerja sama ini adalah riset bersama. Sehingga memungkinkan ada pertukaran mahasiswa maupun dosen dengan ketiga universitas tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Nanti langkah selanjutnya, jika ada kelayakan dan pengembangan yang bagus, Anda akan mengembangkan kampus (di IKN)," ujar Bambang kepada van den Doel sembari bergurau usai penandatanganan MoU di Jakarta pada Senin, 18 Maret 2024.

Van den Doel tampak sedikit terkejut. Tapi kemudian dia ikut tertawa. "Wah, kita akan lihat, kita akan lihat," ujar Dekan Universitas Leiden, Delft, dan Erasmus ini.

Van den doel menuturkan, dirinya menantikan IKN sebagai forrest city atau kota hutan. Sebab, dunia saat ini dihadapkan dengan tantangan seperti perubahan iklim, energi terbarukan, hingga menipisnya keanekaragaman hayati. 

Dia melanjutkan, kerja sama ini memungkinkan pihaknya bisa belajar dari pengalaman Indonesia dalam membangun kota. Sebab, tempat-tempat lain di berbagai belahan dunia mungkin akan mengikuti.

"Kami berharap dapat belajar bersama dengan mitra kami di Indonesia, dan kami juga dapat memberi Anda wawasan. Jadi ini adalah situasi yang win-win," ucap van den Doel. 

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus