Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Retret Kepala Daerah, 18 Peserta Pakai Gelang Khusus karena Kondisi Sakit

Mereka yang dalam kondisi sakit masih akan mengikuti retret kepala daerah dengan pemantauan medis.

21 Februari 2025 | 22.22 WIB

Rombongan kepala daerah tiba di Akademi Militer Magelang untuk mengikuti retret pada 21 Februari 2025. Tempo/Jamal Abdul Nashr
Perbesar
Rombongan kepala daerah tiba di Akademi Militer Magelang untuk mengikuti retret pada 21 Februari 2025. Tempo/Jamal Abdul Nashr

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Dalam Negeri mencatat ada sebanyak 18 kepala daerah yang sakit usai cek kesehatan dalam rangkaian pembekalan atau retret kepala daerah di Akademi Militer atau Akmil Magelang, Jawa Tengah pada Jumat, 21 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendagri Sugeng Hariyono mengatakan, 18 kepala daerah itu tetap akan mengikuti retret meski dalam keadaan sakit. “Mereka serius mengikuti retret,” kata dia dalam keterangan resmi, Jumat, 21 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adapun 18 kepala daerah yang sakit itu menggunakan gelang berwarna merah. Sementara, kepala daerah yang sehat akan diberi gelang berwarna hijau, lalu gelang kuning untuk yang perlu mendapatkan observasi.

Berikut data kepala daerah yang sakit:

1. Bupati Garut Abdusy Syakur Amin: Mengalami asma dan kesulitan berada di ruangan dengan AC yang tidak dingin.

2. Bupati Trenggalek Nur Arifin: Mengalami cedera engkel kanan, sehingga terbatas dalam bergerak.

3. Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih: Menderita lupus, kondisi yang memerlukan perhatian khusus.

4. Bupati Bengkalis Kasmarni: Mengalami pengapuran, yang memengaruhi mobilitas fisiknya.

5. Bupati Rokan Hilir Bistamam: Tidak bisa bungkuk dan meminta dua panitia standby untuk membantu memakaikan sepatunya.

6. Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki: Sedang menjalani terapi diabetes melitus dan memerlukan waktu infus setiap hari dengan bantuan tim medis dari Sukabumi.

7. Bupati Bone Bolango Ismet Mile: Rutin mengonsumsi obat karena diabetes melitus.

8. Bupati Musi Rawas Utara Devi Suhartoni: Mengalami cedera kaki akibat kecelakaan.

9. Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya: Baru saja terkena serangan jantung.

10. Wali Kota Langsa Jeffry Sentana S Putra: Pernah jatuh dan masih dalam proses pemulihan.

11. Bupati Bolaang Mongondow Selatan Iskandar Kamaru: Baru menjalani operasi dan belum pulih sepenuhnya.

12. Wali Kota Manado Andrei Angouw: Mengidap asma, sehingga membutuhkan perhatian khusus.

13. Bupati Halmahera Barat James Uang: Sudah dua kali menjalani operasi pemasangan ring jantung.

14. Wali Kota Tual Akhmad Yani Renuat: Lansia yang sedang merasa kurang enak badan.

15. Bupati Blitar Rijanto: Lansia dan baru menjalani operasi jantung.

16. Wali Kota Bima A Rahman: Baru saja menjalani operasi pen kaki.

17. Bupati Sorong Johny Kamuru: Sedang dalam pengobatan karena sakit jantung.

18. Bupati Tanjung Jabung Barat Anwar Sadat: Mengidap diabetes melitus dan dalam perawatan rutin.

Menurut update terbaru dari Kemendagri, ada 48 dari 503 kepala daerah yang belum hadir di lokasi retret. "Ada 48 yang belum terlihat," ujar Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Jumat.

Bima mengatakan panitia terus menghubungi para kepala daerah yang belum hadir tersebut untuk meminta kejelasan dan alasannya. Selain 48 kepala daerah yang tak hadir itu, ada enam lainnya yang meminta izin tidak mengikuti retret. "Sebanyak lima kepala daerah mengajukan izin karena sakit, dan seorang lagi karena acara keluarga," kata dia.

Menurut Bima, kepala daerah yang izin tak hadir mengikuti retret diminta untuk digantikan wakilnya. "Acara ini sangat penting untuk memastikan program pemerintah pusat sinkron dengan pemeriantah daerah. Maka, harus ada yang menggantikan kepala daerah yang tak bisa hadir," ujarnya.

Jamal A Nashr berkonstribusi dalam tulisan ini.

Hendrik Yaputra

Hendrik Yaputra

Bergabung dengan Tempo pada 2023. Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini banyak meliput isu pendidikan dan konflik agraria.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus