Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
EKO Sulistyo menyisipkan laporan soal pernikahan kepada Presiden Joko Widodo dalam pertemuan singkat di Istana Kepresidenan pada Rabu siang pekan lalu. Setelah mengantar rombongan keluarga grup band Slank, Deputi Kantor Staf Presiden itu mengatakan relawan pendukung ingin berbondong-bondong menuju Solo guna menghadiri pesta pernikahan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Selvi Ananda.
Eko menyebutkan 2.000 pendukung berencana datang. "Pak Presiden geleng-geleng kepala," katanya Jumat pekan lalu. Menurut dia, keinginan pendukung semasa pemilihan presiden itu tak mungkin dibendung. "Karena mustahil dihalangi, lebih baik diorganisasi dan diatur dengan baik," ujarnya.
Menurut Eko, Presiden mengizinkan pendukungnya datang. Namun Eko diminta memberikan jaminan bahwa mereka tak membuat onar di kota tempat Jokowi pernah menjadi wali kota itu.
Dua hari sebelumnya, Presiden Jokowi dikabarkan jengkel mendengar ribuan relawan dari Jakarta akan berkemah di Solo selama acara pernikahan pada Rabu-Kamis pekan ini. Midodareni-upacara untuk "mempercantik" calon pengantin perempuan sesuai dengan adat Jawa-bakal digelar pada Rabu malam, diteruskan dengan ijab kabul esok paginya. Resepsi diadakan di Graha Saba Buana, Jalan Letjen Suprapto, pada Kamis malam.
Wali Kota Solo F.X. Rudyatmo menyatakan melarang relawan membuka tenda di wilayahnya selama hajatan keluarga Jokowi. "Kami tak akan menyiapkan lapangan," katanya. Anggota staf khusus Presiden, Teten Masduki, ketika ditanya tentang keluhan Jokowi kepada relawan yang hendak berkemah, menjawab, "Enggak pernah dengar soal itu."
Barisan Relawan Jokowi Presiden mengumumkan niat menggelar kemah di Solo pada Ahad dua pekan lalu. Ketua umumnya, Sihol Manullang, mengklaim 3.000 relawan Jokowi dari seratusan kelompok bakal berangkat. "Bisa ngamuk kalau enggak berangkat," katanya Selasa pekan lalu.
Menurut Sihol, penggagas kemah membahas rencana keberangkatan dalam serangkaian rapat sejak tiga pekan lalu. Pertemuan pertama diadakan di Kafe Proklamasi di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Rapat kedua dan ketiga dilakukan di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Setelah rapat ketiga pada Senin malam pekan lalu, esok harinya panitia menuju Solo untuk berkoordinasi dengan panitia lokal. "Eko yang memfasilitasi," ujarnya.
Eko membenarkan, ia ikut mengurus relawan berangkat ke Solo tanpa undangan sahibulbait. "Supaya tertib," ucapnya. Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Solo ini juga memastikan relawan tak menggelar tenda. Mereka akan diinapkan di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, sekitar empat kilometer dari gedung tempat resepsi.
Eko tak mau menjelaskan asal dana untuk konsumsi dan biaya sewa asrama yang berkapasitas maksimal 1.116 orang itu. Sihol mengklaim setiap kelompok membiayai sendiri acara itu.
Ada kelompok pendukung Jokowi yang tak mau ikut merencanakan kemah di Solo. Seknas Jokowi dan Ormas Projo akan memberangkatkan 20-30 pengurus pusat dari Jakarta di luar koordinasi Eko. "Kami menginap di hotel," ujar Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi. Sedangkan Ketua Umum Seknas M. Yamin mengatakan akan menyumbangkan bunga anggrek untuk acara pernikahan dan membagikan makanan bagi masyarakat sekitar pada saat acara.
Semua kelompok pendukung berkoordinasi dengan Eko untuk menghadiri silaturahmi di kediaman Jokowi, Jalan Kutai Utara RT 08 RW 07, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, pada Rabu malam. Sebelumnya, Jokowi sekeluarga mengikuti acara midodareni di rumah besan, Didit Supriyadi dan Sri Partini, di kelurahan yang sama.
Tiap kelompok, Eko menerangkan, memperoleh jatah sepuluh orang perwakilan untuk menghadiri acara. "Tidak pakai surat undangan, didata saja," katanya. Tapi keluarga Jokowi belum mengetahui acara dengan ribuan relawan itu. "Kami belum berkoordinasi dengan koordinator relawan," ujar Anggit Noegroho, juru bicara keluarga Jokowi di Solo, Kamis pekan lalu.
Anggit tak menyebutkan jumlah surat undangan yang mulai disebar sejak Senin pekan lalu. Keluarga pengantin dan Istana merahasiakan anggaran pesta. Katering dan penyelenggaraan pernikahan ditangani Chilli Pari, perusahaan yang dikelola Gibran. "Setiap bulan Chilli Pari biasa menangani 40 pernikahan," kata Teten. Gedung pesta, Graha Saba, juga milik keluarga Jokowi. Pakaian pengantin dipesan dari perancang busana Tuti Adib.
Resepsi pada Kamis digelar dalam lima sesi mulai pukul 10.00, satu jam setelah akad nikah. Sesi terakhir untuk tamu VIP/VVIP akan selesai pada pukul 21.00. Dalam tiap sesi diundang sekitar 1.500 tamu. Total jumlah tamu resepsi pernikahan anak Jokowi ini sekitar 7.000 orang, belum termasuk ribuan pendukung dari Jakarta dan wilayah lain.
Istana mengabarkan, hingga akhir pekan lalu, diputuskan akan disebar 400 pucuk undangan resepsi VIP/VVIP. Angka itu membengkak dari semula 200 undangan. Surat undangan dicetak di Solo dan dikirimkan ke Jakarta sesuai dengan jumlah yang diminta Istana.
Ada beberapa pintu data calon tamu undangan, antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Teten Masduki, dan Eko. Pratikno menangani para tokoh nasional dan pejabat, Teten untuk kalangan masyarakat sipil, sedangkan Eko mengusulkan sejumlah aktivis dan pendukung Jokowi-Jusuf Kalla ketika kampanye.
"Saya terima undangan dari Pak Sony Subrata," kata Kartika Djoemadi, yang memimpin relawan media sosial, Rabu pekan lalu. Namun Sony Subrata, yang merupakan koordinator relawan media sosial, membantah menentukan daftar undangan. "Pak Pratikno yang menyusun undangan," ujarnya. Teten pun menyatakan semua soal undangan ditangani Menteri Pratikno.
Pratikno tak menjelaskan pembagian tetamu undangan. Dia malah memastikan Presiden Jokowi akan mengadakan pesta lagi di Jakarta untuk ngunduh mantu, karena resepsi di Solo merupakan acara pengantin perempuan. "Presiden ingin ada acara di Jakarta," katanya Rabu pekan lalu. Pratikno lagi-lagi tak menjelaskan rincian acara. Namun Anggit dan Teten menggeleng ketika ditanya soal ngunduh mantu. "Enggak tahu. Ini dulu diselesaikan," ujar Anggit.
Jobpie Sugiharto, Tika Primandari (jakarta), Ahmad Rafiq (solo)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo