Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar etika pada 1980-an yang ibunda calon wakil presiden Sandiaga Uno, Rachmini Rachman Uno alias Mien Uno mengaku tidak heran jika selama puteranya dirisak dengan #SandiwaraUno tidak pernah membalas. Ia mendengar banyak yang berkomentar puteranya begitu sabar dijadikan bulan-bulanan selama kampanye. "Banyak yang mengatakan mas Sandi itu kok sabar amat yah? Dikata-katain sama orang dia cuma senyum,” kata Mien Uno dalam diskusi di Media Center Badan Pemenangan Nasional, Jakarta, 11 Februari 2019, sebagaimana tercantum dalam siaran pers yang diterima Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sikap Sandiaga yang penyabar itu, kata Mien, adalah buah dari didikannya. Ia mengaku selalu mendidik sesuai dengan agama dan kearifan lokal Indonesia. Nilai-nilai itu, menurut Mien, seperti integritas, kejujuran, dan etika menghormati orang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca: Survei CRC: Hanya Sandiaga Uno yang Tren Elektabilitasnya Naik
Mien mendidik Sandiaga dengan aturan. “Landasannya adalah etika. Etika adalah aturan emas. Landasannya adalah moral."
Politikus Partai Solidaritas Indonesia, partai pendukung Joko Widodo, Guntur Romli mengunggah sebuah foto pertemuan Sandiaga dengan warga korban banjir di Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam foto itu, tampak seorang pria yang bertelanjang dada dan berlumur lumpur di dada, perut, dan tangannya. Namun, punggung pria itu terlihat bersih dari lumpur.
"Ini #SandiwaraUno sekuel yang mana? Itu kok lumpur cuma di badan depan, di belakang kok bersih, maksudnya apa? Sandiwaranya rada cerdas dong @sandiuno." Guntur Romli mencuit melalui akun @GunRomli, Ahad, 27 Januari 2019.
Selain Guntur, selebtwit Permadi Arya melalui akun twitternya @permadiaktivis mengunggah video dan lagu parodi yang juga diberinya judul Sandiwara Uno. Video itu berisi kompilasi pertemuan Sandi dengan warga di berbagai daerah yang menurut dia mengandung unsur sandiwara.
Pertama ialah pertemuan Sandiaga dengan pria korban banjir di Makassar seperti yang dicuitkan Guntur Romli. Berikutnya, kunjungan Sandiaga ke sebuah pasar di Medan, Sumatera Utara. Ketika itu, Sandiaga disambut oleh poster yang terpampang di warung beberapa pedagang pasar. Poster itu bertuliskan, "#Pak Sandiaga sejak kecil kami sudah bersahabat, jangan pisahkan kami gara-gara pilpres, pulanglah!"
Saat Sandiaga hampir tiba di warung itu, seseorang tiba-tiba hendak menurunkan poster itu. Namun, satu tim Sandiaga meminta agar poster itu dibiarkan terpasang. Menurut Permadi dalam video itu, poster itu sengaja dipasang untuk properti shooting.
Permadi membahas video viral tentang seorang perempuan ingin berswafoto dengan Sandiaga. Perempuan itu sampai menangis, sedangkan Sandiaga sudah berada di mobilnya yang akan meninggalkan lokasi. Akhirnya, Sandiaga mengambil telepon seluler milik perempuan itu melalui jendela mobil yang terbuka dan berfoto bersama.
Setelah ditelusuri jejak digitalnya, perempuan itu diketahui pernah ada dalam forum lain bersama Sandiaga. Dia diketahui pernah berswafoto, sedangkan Sandiaga duduk beberapa meter di belakangnya bersama sekelompok pendukung Prabowo - Sandiaga.
Jejak digital lain menunjukkan perempuan itu pernah berfoto mengenakan jaket biru yang senada dengan jaket yang dikenakan dua orang lain yang ada dalam foto itu. Satu orang di antaranya, tampak logo Partai Amanat Nasional tertera di jaket biru itu. "Emak-emak nangis minta selfie, taunya kader partai udah lama kenal." Permadi menulis.
Sandiaga tidak membalas serangan kubu Jokowi - Ma’ruf itu. Namun, Mien Uno sedih. "Saya sedih banget sebagai orangtua yang melihat keadaan yang terus menerus dipertentangkan yang sebetulnya itu adalah hal yang tidak benar."