Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
FEDERASI Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menjatuhkan sanksi administratif bagi Indonesia setelah organisasi itu mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Sanksi itu diumumkan oleh Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir setelah bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Kamis, 6 April lalu.
Sanksi yang diberikan adalah pembatasan penggunaan dana FIFA Forward, dana pengembangan sepak bola di seluruh dunia. Erick menyebut sanksi ini lebih ringan dari yang semula dikhawatirkan, yakni pengucilan dari dunia sepak bola. "Istilahnya Indonesia hanya mendapat kartu kuning, bukan kartu merah," kata Erick Thohir.Â
Menteri Badan Usaha Milik Negara itu bertemu Infantino sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Sebelumnya posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dibatalkan setelah timbul penolakan terhadap kehadiran Israel. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjadi yang terdepan dalam penolakan tersebut.
Selain bernegosiasi soal sanksi, Erick membawa blueprint transformasi sepak bola Indonesia. Erick juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk merenovasi 22 stadion di dalam negeri.
Baca: Drama Politik Piala Dunia U-20
Infantino akan mempelajari proposal yang dibawa Erick tentang pengembangan sepak bola Indonesia. Pertemuan dia dengan Erick ini dihelat setelah FIFA memutuskan membatalkan Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17. Sumber Tempo menyebutkan FIFA telah menawarkan Indonesia untuk menggantikan Peru.Â
"FIFA akan menilai secara menyeluruh rencana strategis yang telah disajikan (Indonesia) sebelum mengangkat sanksi ini," tulis FIFA di situsnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo