Saya akan melakukan penilaian

BERBAGAI kebijaksanaan Ahmad Lamo di akhir-akhir masa jabatannya sebagai Gubernur Sulawesi Selatan akan jadi jelas seandainya dia bersedia diwawancarai. Tapi usaha TEMPO untuk menemuinya telah gagal dengan berbagai alasan. Berikut ini adalah wawancara wartawan TEMPO Salim Said dengan pengganti Lamo Andi Oddang. Apa rencana dekat anda sebagai gubernur baru? Sebagai pejabat baru, saya akan mengadakan orientasi dulu. Laporan staf dan para bupati, akan saya cek on the spot. Dari ini semua baru saya akan menentukan hal-hal yang akan saya prioritaskan. Yang jelas masalah pangan akan mendapat perhatian utama. Ini mengingat kedudukan Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan utama di Indonesia Timur. Apakah anda ada membawa staf lama anda ke kantor anda yang baru? Sama sekali tidak. Saya akan berusaha dan saya yakin, bahwa staf yang ada bisa bekerja dengan saya. Bicara tentang staf, kabarnya staf di kantor gubernur telah mengalami mutasi besar-besaran di hari-hari terakhir masa jabatan gubernur lama. Apa ini tidak akan merepotkan anda? Mutasi itu kan secara teknis, soal biasa bagi para penjabat. Saya sendiri percaya bahwa setiap manusia itu baik dan siap untuk selalu melaksanakan tanggung jawabnya. Tapi sebagai penjabat saya tentu akan selalu melakukan penilaian pada setiap kesempatan. Akan dilakukan bimbingan dan pengarahan. Tapi kalau ternyata tidak bisa ditolong ya terpaksa dilakukan penggeseran. Apa boleh buatlah. Berapa lama waktu diperlukan untuk penilaian staf sebelum melakukan penggeseran-penggeseran? Enam bulan. Kabarnya ada pesan-pesan khusus gubernur lama kepada anda? Tentunya Pak Lamo berharap agar penggantinya akan bisa lebih berprestasi dari dirinya sendiri. Untuk itulah maka ia berpesan agar saya bekerja keras. Tidak ada itu yang disebut pesanpesan khusus yang mengikat. Ada terbetik berita mengenai akan diangkatnya seorang wakil gubernur, hal yang sebelumnya tidak pernah ada. Disebut-sebut pula bahwa calon itu telah ditentukan oleh Ahmad Lamo. Bagaimana ini? Kebutuhan akan jabatan wakil gubernur nampaknya memang terasa. Sebab dengan begitu, gubernur bisa terbebas dari tugas-tugas rutin. Dan dasar hukum untuk jabatan itu ada. Mengenai calonnya, nanti akan diambilkan dari staf gubernur yang senior.