Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Sejarah Times New Roman, Font Klasik yang Kembali Populer karena Isu Ijazah Jokowi

Font Times New Roman pertama kali muncul dalam surat kabar The Times of London pada 1932.

24 Maret 2025 | 11.50 WIB

Ilustrasi ijazah palsu. TEMPO/Fahmi Ali
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi ijazah palsu. TEMPO/Fahmi Ali

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Isu mengenai keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo kembali mencuat. Kali ini dipicu oleh analisis yang menyebutkan bahwa penggunaan font Times New Roman pada ijazahnya adalah bukti bahwa dokumen tersebut tidak asli. Analisa ini datang dari seorang mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rismon meragukan keaslian ijazah dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, sebagai lulusan dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Argumen tersebut disampaikannya lewat video “Ijazah Palsu Joko Widodo Berdasarkan Analisa Jenis Font dan Operating System” yang diunggah di akun YouTube Balige Academy, Selasa, 11 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Rismon menyampaikan pandangannya bahwa lembar pengesahan dan sampul skripsi Jokowi yang menggunakan font tulisan Times New Roman. Ia mengklaim bahwa ijazah S1 Kehutanan Jokowi yang diterbitkan pada tahun 1985 menggunakan font Times New Roman, yang menurutnya tidak ada pada era tersebut. Pernyataan tersebut menimbulkan keriuhan akan status Jokowi sebagai lulusan dari Fakultas Kehutanan UGM.

Tanggapan UGM

Menanggapi tuduhan tersebut, Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta menegaskan bahwa informasi yang disampaikan Rismon adalah menyesatkan. Ia menjelaskan, pada 1985, sudah umum bagi mahasiswa untuk menggunakan font seperti Times New Roman untuk mencetak sampul skripsi mereka di percetakan yang ada di sekitar kampus.

Menurut dia, percetakan seperti Prima dan Sanur sudah beroperasi dan menyediakan jasa cetak untuk mahasiswa. “Fakta adanya mesin percetakan di Sanur dan Prima juga seharusnya diketahui yang bersangkutan karena yang bersangkutan juga kuliah di UGM,” kata Sigit, Jumat, 21 Maret 2025.

Perihal nomor ijazah Jokowi yang disebut-sebut tidak menggunakan klister, tetapi hanya angka saja, Sigit mengatakan, pada masa tersebut, Fakultas Kehutanan memiliki kebijakan sendiri dan belum memiliki penyeragaman dari tingkat universitas. Karena itu, lanjut Sigit, penomoran tersebut tidak hanya berlaku untuk ijazah Jokowi tetapi juga bagi semua ijazah lulusan Fakultas Kehutanan UGM.

“Nomor tersebut berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa yang diluluskan dan ditambahkan FKT, singkatan dari nama fakultas,” tuturnya.

Sejarah Font Times New Roman

Dilansir dari Microsoft, font Times New Roman merupakan salah satu jenis font serif yang paling dikenal dan banyak digunakan di seluruh dunia. Jenis font ini pertama kali muncul dalam surat kabar The Times of London pada 1932, yang kemudian berkembang menjadi salah satu kreasi font yang paling banyak digunakan.

Dicipatakan di bawah arahan Stanley Morison oleh Victor Lardent di The Times, font ini menjadi salah satu yang paling sukses di dunia. Setelah melalui proses pengembangan yang mendalam di Kantor Gambar Huruf Monotype, font ini menggabungkan karakteristik gaya klasik dengan keterbacaan yang tinggi dan efisiensi.

Dikutip dari laman Universitas Stekom, nama Roman dalam font Times New Roman mengacu pada gaya reguler atau roman yang terkadang juga disebut sebagai Antiqua. Jenis huruf Romawi berasal dari pencetakan Italia pada akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16, tetapi desain Times New Roman tidak ada kaitannya dengan Roma atau Romawi.

Surat kabar The Times menggunakan Times New Roman selama 40 tahun, tetapi perubahan teknik produksi dan format dari broadsheet ke tabloid pada 2004 memaksa mereka untuk mengganti jenis huruf lima kali antara 1972 dan 2007.

Meskipun demikian, semua font baru tersebut merupakan variasi dari font asli, yaitu New Roman. Kini font ini banyak digunakan dalam buku, majalah, laporan, dokumen kantor, serta untuk iklan dan pajangan.

M. Syaifullah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus