Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Berita Tempo Plus

Buta Data Menghadapi Corona

Kekisruhan data terjadi sejak muncul wabah corona pada Maret lalu. Gugus Tugas sempat bekerja dalam kondisi buta akibat minimnya data. Pelacakan terhadap mereka yang berkontak dengan pasien positif pun terhambat. Belakangan terungkap, angka kematian jauh lebih tinggi dibandingkan dengan data yang diumumkan juru bicara pemerintah untuk penanganan corona.

4 Juli 2020 | 00.00 WIB

Posko Gugus Tugas Covid 19, di Jakarta, 10 Juni 2020./BPMI Setpres/Muchlis Jr
Perbesar
Posko Gugus Tugas Covid 19, di Jakarta, 10 Juni 2020./BPMI Setpres/Muchlis Jr

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Angka kematian karena corona mencapai lebih dari 13 ribu orang hingga Jumat, 3 Juli lalu.

  • Kementerian Kesehatan berkeras mengelola data.

  • Persoalan data ikut membuat Istana gerah.

DI hadapan Presiden Joko Widodo, Wiku Bakti Bawono Adisasmito memaparkan informasi mengenai perkembangan penanganan Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di Istana Merdeka pada Rabu, 24 Juni lalu. Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ini menyampaikan hasil kerja selama tiga bulan. “Posisi Indonesia dibanding negara lain tidak lebih buruk, bahkan kita relatif netral,” ujar Wiku dalam video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden.

Tak sampai sepuluh menit memaparkan materinya, Wiku mempersilakan anggota Tim Pakar, Dewi Nur Aisyah, menyampaikan pengintegrasian data corona. Dewi lalu menunjukkan sistem bernama Bersatu Lawan Covid yang menghimpun berbagai data penanganan wabah corona, seperti jumlah pasien positif dan ketersediaan logistik. Bersatu Lawan Covid atau BLC menghimpun data dari Kementerian Kesehatan, yang di antaranya dari Rumah Sakit Online, sistem pelaporan data rumah sakit di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, laboratorium jejaring Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, serta Public Health Emergency Operating Centre, yang dinaungi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus