Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Serba-serbi Demo Indonesia Gelap: Penangkapan WNA hingga Mensesneg Nyanyikan Darah Juang

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI kembali menggelar unjuk rasa 'Indonesia Gelap' di kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025.

21 Februari 2025 | 08.53 WIB

Aliansi Badan Ekskutif Mahasiswa Seluruh Indonesia melakukan aksi demonstrasi Indonesia Gelap di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, 20 Februari 2025. Tempo/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Aliansi Badan Ekskutif Mahasiswa Seluruh Indonesia melakukan aksi demonstrasi Indonesia Gelap di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, 20 Februari 2025. Tempo/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI kembali menggelar unjuk rasa ‘Indonesia Gelap’ di kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025. Demonstrasi kali ini merupakan aksi terpusat nasional setelah massa BEM SI menggelar unjuk rasa serentak di masing-masing daerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Berdasarkan pantauan Tempo, massa aksi terlihat pertama kali tiba di lokasi sekitar pukul 14.40 WIB. Peserta aksi sempat mencoba merobohkan barrier tembok yang terpasang. Hingga sekitar pukul 17.00 WIB orator memerintahkan massa aksi untuk menembus barrier beton yang dipasang polisi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Penangkapan WNA oleh Oknum Tidak Dikenal

Seorang yang diduga warga negara asing (WNA) dibawa pergi secara paksa oleh dua orang tidak dikenal pada Kamis, 20 Februari 2025. Ia ditangkap setelah memotret aksi unjuk rasa bertajuk Indonesia Gelap.

Ia dibawa menjauh dari lokasi aksi di sekitar kawasan patung kuda menuju ke arah Balai Kota Jakarta. Dua orang tidak dikenal tersebut juga sempat memaksa agar foto yang telah dipotret oleh WNA tersebut untuk dihapus.

Tempo sempat mencoba mengikuti WNA yang dibawa paksa tersebut. Saat dikonfirmasi, WNA tersebut mengaku bukan berasal dari media ataupun lembaga pers dari luar Indonesia. "No media," katanya saat dikonfirmasi oleh Tempo.

Orasi dari Aliansi Emak-Emak

Sekumpulan perempuan yang menamakan diri Aliansi Emak-Emak Indonesia ikut meramaikan unjuk rasa 'Indonesia Gelap' di kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Februari 2025. Orator dari Aliansi Emak-Emak, Raden Roro Neno, mencari Presiden Prabowo Subianto melalui teriakan di pengeras suara.

"Di mana kamu, Prabowo. Di mana ndasmu, Prabowo. Prabowo, kalian itu sebenarnya presiden atau main-main presidenan," kata Roro di tengah-tengah ratusan massa aksi 'Indonesia Gelap'. Roro berdiri di atas mobil komando sembari berteriak lantang menyampaikan aspirasi terhadap kebijakan pemerintahan saat ini.

Roro meminta para mahasiswa yang sedang melaksanakan aksi unjuk rasa 'Indonesia Gelap' untuk tidak gentar dalam melawan rezim. Dia mengatakan para pejabat saat ini tidak mempunyai rasa malu dan tidak punya otak dalam mengurusi kebijakan.

Peserta Aksi Keroyok Seorang Pencopet

Seorang pencopet nyaris babak belur dikeroyok sejumlah massa aksi dalam unjuk rasa Indonesia Gelap di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Pengeroyokan itu terjadi saat massa mulai membubarkan diri dari lokasi pada Kamis sore, 20 Februari 2025.

Pengeroyokan itu berlangsung di depan Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata. Berdasarkan pantauan Tempo, sejumlah mahasiswa yang mengenakan almamater tampak melayangkan pukulan kepada pencopet tersebut.

Mensesneg Turun Langsung Temui Massa Aksi

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi turun menemui para mahasiswa yang berunjuk rasa pada Kamis, 20 Februari 2025. Berdasarkan pantauan Tempo di lapangan, Prasetyo terlihat naik ke atas mobil komando dan memberikan beberapa pernyataan mewakili pihak Istana. 

Prasetyo mengklaim, dirinya sempat berkoordinasi dengan koordinator aksi sebelum akhirnya memutuskan turun dan menemui massa aksi. "Pada saat koordinator saudara ingin berkomunikasi dengan pihak Istana, saya menyanggupi," kata Prasetyo.

Ia juga menandatangani draf tuntutan mahasiswa dalam Aksi Indonesia Gelap di Patung Kuda, Jakarta pada Kamis, 20 Februari 2025. Ia mengatakan tanda tangan tersebut sebagai bentuk negara menerima dan akan mempelajari tuntutan yang diajukan. 

Alif Ilham Fajriadi, Nandito Putra, dan M Rizky Yusrial ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus