Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kisah inspiratif datang dari wisudawati Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya). Dua mahasiswa kembar asal Banyuwangi ini Uun Dwi Maulida dari Program Studi Pendidikan Biologi dan Iin Dwi Maulida dari Program Studi Pendidikan Matematika berhasil lulus dengan IPK cum laude. Keduanya menyelesaikan kuliah sambil berwirausaha.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keduanya memulai usaha sejak lulus dari bangku Sekolah Menengah Pertama (SMA). Uun dan Iin merintis usaha bersama yang diberi nama Maulida Hijab. Mereka menjual hijab, baju remaja, baju muslim, tas, hingga aksesoris lainnya. Mereka berjualan untuk membantu orang tua. Ibu Uun dan Iin berprofesi sebagai guru dan ayahnya petani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Alhamdulillah berkat nekat berwirausaha hasilnya memuasakan, setidaknya kami berdua tidak meminta ke orang tua untuk mencukupi kebutuhan anak kos, jadi bapak sama ibu hanya membayar biaya kuliah,”ujarnya Uun.
Uun mengatakan biaya kuliah dan biaya hidup di kota cukup mahal sehingga dengan mereka berwirausaha akan sedikit membantu orang tuanya. Adapun mereka menjajakan barang dagangannya di beberapa platform online. Dalam waktu satu bulan, keduanya bisa menghasilkan Rp 2-3 juta.
“Kalau ramai menjelang hari raya bisa sampai Rp 5 juta. Bisa untuk survive di Surabaya dan tambah-tambah tabungan,”ujarnya.
Meski sambil jualan, keduanya tetap mengutamakan kuliah. Buktinya, mereka lulus dengan IPK cum laude. Uun memperoleh IPK Cumlaude 3,66 sementara Iin memperoleh IPK Cumlaude 3,55.
Iin dan Uun mengaku bahwa keduanya sejak kecil selalu sekolah bersama-sama. Mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Saat ditanya mengenai kejadian lucu rupanya sejak kecil banyak yang sulit membedakan keduanya, karena saking miripnya.
“Dulu pas awal-awal masih jadi mahasiswa banyak banget teman-teman yang saling panggil bahkan dosen juga salah panggil, karena kami kan berada di fakultas yang sama,” ujarnya.
Mereka berpesan untuk bisa menggapai mimpi jangan bergantung pada orang lain. "Karena sejatinya diri sendirilah yang akan menentukan alur tujuan hidup," ujarnya