Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Siswa Ungkap Dugaan Pungli di SMAN 2 Cibitung

Laporan siswa mengenai dugaan pungli di SMAN 2 Cibitung ramai diperbincangkan usai diunggah ke media sosial oleh Ronald Sinaga.

6 Desember 2024 | 09.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pungli. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dugaan kasus pungutan liar atau pungli di SMAN 2 Cibitung, Jawa Barat, muncul usai dikemukakan oleh politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ronald Sinaga. Berawal dari laporan seorang siswa, Ronald mengatakan ada tujuh siswa lainnya yang menghubungi dirinya untuk melaporkan kejadian serupa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dimulai dari satu siswa yang saya bikin postingan di Instagram saya. Karena satu berani, yang lain sudah mulai ngikutin,” kata Ronald ketika dihubungi Tempo pada Kamis, 5 Desember 2024. Dia juga mengatakan akan mendampingi orang tua murid bersama tim pengacara untuk membuat aduan ke Polres Metro Bekasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dugaan pungli muncul setelah Ronald mengunggah aduan seorang siswa melalui akun Instagram pribadinya @brorondm. “Saya salute atas keberanian adik ini. Patut diapresiasi dan dijaga semangatnya untuk menyuarakan hal yang dia rasa tidak baik,” tulis Ronald dalam unggahan tersebut, dikutip pada Kamis, 5 Desember 2024.

Dalam unggahan itu, Ronald menunjukkan tangkapan layar percakapan dirinya dengan siswa pelapor. Mulanya, menurut siswa tersebut, sekolah mengirim undangan sosialisasi kepada orang tua murid. Namun dalam acara sosialisasi tersebut, pihak sekolah meminta dana kepada orang tua yang diklaim untuk biaya pembangunan pagar dan pengurukan tanah.

Menurut siswa tersebut, setiap orang tua diminta meyumbang dana sebesar Rp 1 juta hingga Rp 2,5 juta. Namun sampai saat ini, kata dia, pagar sekolah tidak kunjung dibangun. Dia juga mengatakan siswa yang orang tuanya tidak memberikan sumbangan tidak mendapat kertas absensi saat ujian.

Dalam tangkapan layar tersebut, siswa itu mengaku sempat mencoba melapor ke Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melalui layanan Lapor Mas Wapres. Akan tetapi, nomornya sudah tidak bisa dihubungi.

Humas SMAN 2 Cibitung, Nana, membantah adanya dugaan pungli di sekolahnya. “Saya rasa kalau untuk pungli enggak ada, ya. Tidak ada,” kata Nana kepada wartawan di Bekasi, Kamis, 5 Desember 2024. Menurut Nana, SMAN 2 Cibitung memang memiliki dana terbatas untuk membangun pagar dan menguruk lapangan. Oleh karena itu, pihak sekolah lalu mengadakan rapat dengan komite dan orang tua siswa untuk membahas sumbangan sukarela.

 


Adi Warsono berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus