Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Smelter PT GNI Kembali Terbakar, DPR: Pemerintah Harus Tegas

Apalagi, kata anggota Komisi VII DPR, rangkaian kecelakaan di smelter milik perusahaan Cina ini relatif sering terjadi.

29 Desember 2023 | 12.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah aparat menjaga keamanan di kawasan PT GNI pascabentrok, Selasa (17/1/2023). ANTARA/HO-Humas Polda Sulteng

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pabrik pengolahan nikel milik PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) kembali terbakar pada Kamis, 28 Desember 2023. Peristiwa itu merupakan kejadian kesekian kalinya yang menimpa perusahaan asal Cina tersebut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menanggapi itu, Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto meminta pemerintah dalam hal ini Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bertindak tegas kepada perusahaan itu. Tindakan berupa pencabutan izin operasional. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mulyanto menyebut PT GNI terbukti tidak mampu meningkatkan standar keamanan dan keselamatan kerja. Padahal tepat setahun lalu musibah kebakaran terjadi di smelter milik perusahaan Cina ini.  "Ledakan smelter PT GNI terjadi lagi. Ini membuktikan bahwa manajemen PT GNI tidak mampu menjalankan operasional pabrik sesuai ketentuan. Karena itu Menteri Perindustrian wajib memberi sanksi pencabutan izin operasional PT GNI," kata Mulyanto melalui keterangan resminya, Jumat 29 Desember 2023. 

Apalagi, kata Mulyanto, rangkaian kecelakaan di smelter milik perusahaan Cina ini relatif sering terjadi. Belum genap sepekan, kecelakaan kerja terjadi di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Peristiwa itu menewaskan 19 orang diantaranya 8 orang TKA Cina dan 11 orang pekerja Indonesia. 

Untuk itu, politikus PKS itu meminta pemerintah melakukan audit mendalam terhadap operasi smelter ini yang sering menelan korban jiwa. "Ini sudah genting dan darurat untuk segera diaudit total menyeluruh. Smelter ini bisa menjadi mesin pembunuh pekerja kita," tegas Mulyanto.  

Ia minta seluruh smelter harus dihentikan sementara operasinya sampai benar-benar diyakini andal dan aman bagi para pekerja. "Pemerintah jangan lembek menghadapi industri smelter ini. Jangan sungkan apalagi takut mengambil tindakan terkait dengan program primadona pemerintah yakni hilirisasi nikel," katanya.  

Sebelumnya, sebuah video kebakaran PT GNI sempat viral di media sosial X. Dalam video tersebut terlihat sejumlah pekerja pabrik smelter berusaha memadamkan kobaran api yang membakar smelter dengan pasir yang diangkut excavator. Kobaran api dilaporkan berawal dari percikan las di salah satu area sekitar pabrik. Berdasarkan laporan pihak kepolisian, belum ditemukan korban jiwa dalam kebakaran itu. 

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Memulai karir jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menjadi reporter yang menulis isu hukum dan kriminal sejak Januari 2024. Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus