Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berita Tempo Plus

Kisruh Survei Poltracking dalam Pilkada Jakarta

Lembaga survei Poltracking Indonesia ditengarai merilis survei dengan data yang tak valid. Ada responden yang tak disurvei.

 

17 November 2024 | 08.30 WIB

Hasil survei Elektoral Pilkada Jakarta versi Poltracking Indonesia yang dirilis pada 24 Oktober 2024. Tempo/Charisma Adristy
Perbesar
Hasil survei Elektoral Pilkada Jakarta versi Poltracking Indonesia yang dirilis pada 24 Oktober 2024. Tempo/Charisma Adristy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Survei Poltracking yang menyebutkan eletabilitas Ridwan Kamil teratas tak disertai data valid.

  • Penelusuran Tempo, sejumlah responden mengaku tak pernah disurvei oleh surveyor Poltracking.

  • Dewan Etik Persepi menemukan berbagai kejanggalan dalam survei Poltracking.

NAMA Iksan Latif tercatat sebagai salah satu responden survei yang diadakan Poltracking Indonesia dalam pemilihan kepala daerah atau pilkada Jakarta yang memenangkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono. Pada kolom alamat di data berformat Microsoft Excel lembaga survei itu, Iksan disebut tinggal di RT 13 RW 01, Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat. 

Namun ternyata Iksan Latif yang masuk daftar responden tak pernah berkomunikasi dengan surveyor mana pun. Ia pun bukan warga Menteng. “Responden” itu bahkan tak bernama Iksan Latif. “Saya Heri Purwanto. Saya orang Riau,” katanya saat dihubungi Tempo pada Rabu, 13 November 2024.

Data responden itu diserahkan oleh Poltracking kepada Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi), lembaga yang menaungi lembaga survei, pada 28 Oktober dan 3 November 2024. Saat itu Dewan Etik Persepi sedang memeriksa kevalidan data Poltracking dan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Survei yang digelar dua lembaga itu menunjukkan hasil berlawanan.

Poltracking menggelar survei pada 10-16 Oktober 2024. Sigi yang dirilis pada 24 Oktober 2024 itu menyebutkan elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono 51,6 persen. Sedangkan tingkat keterpilihan Pramono Anung dan Rano Karno sebesar 36,4 persen. Sebaliknya, survei LSI pada 10-17 Oktober 2024 menunjukkan elektabilitas Pram-Rano 41,6 persen dan Ridwan-Suswono 37,4 persen.

Bersama seorang anggota Dewan Etik Persepi, Tempo menelepon secara acak 20 dari 2.000 responden Poltracking dalam survei pilkada Jakarta pada 10-16 Oktober 2024. Mereka berada di Menteng dan Gondangdia. Kami juga menghubungi secara random responden Lembaga Survei Indonesia. Tujuannya, menguji kesahihan hasil survei kedua lembaga itu dalam pilkada Jakarta.

Selain Heri Purwanto, responden Poltracking yang disebut tinggal di Menteng adalah Syifa Auliya Sari. Ia dicatat sebagai istri Effendi. Ketika dihubungi, perempuan di ujung telepon mengaku bernama Aisha. Ia tidak pernah menjadi narasumber untuk Poltracking Indonesia. “Saya orang Medan dan masih lajang,” ucapnya.

Di Kelurahan Gondangdia, sebagian besar nomor telepon responden Poltracking yang dihubungi Tempo tak aktif. Beberapa nama yang tercatat di data mentah pun berbeda dengan di aplikasi Getcontact. Responden bernama Listy, misalnya, di aplikasi Getcontact tercatat bernama Sri Ayu Lestari. Pun informan bernama Putri yang dalam aplikasi Getcontact bernama Ica Khaerunisa. 

Tempo mengirim nama-nama responden di Gondangdia kepada Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Gondangdia Widy untuk memastikan apakah mereka warga setempat atau bukan. Dari hasil pengecekan basis data di kelurahan, Widy tak menemukan mereka sebagai warga Gondangdia. “Mungkin harus nama lengkap,” ujar Widy, Kamis, 14 November 2024.

Direktur Poltracking Indonesia Masduri Amrawi mengatakan nama responden yang dicantumkan surveyor di Gondangdia dan Menteng bukan nama lengkap. Sebelum data mentah diolah, Poltracking juga memverifikasi nama-nama itu via telepon. “Dalam proses verifikasi, ada responden yang salah sambung,” kata Masduri, Kamis, 14 November 2024. 

Menurut Masduri, petugas survei acap kesulitan mendapatkan nomor telepon responden. Surveyor bisa saja mencantumkan nomor teleponnya sendiri. Ia mengklaim Poltracking melakukan verifikasi berlapis, dari geolokasi, foto, durasi wawancara, hingga konsistensi jawaban.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Fachri Hamzah di Padang berkontribusi dalam tulisan ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Cacat Data Survei Jakarta"

Erwan hernawan

Menjadi jurnalis di Tempo sejak 2013. Kini bertugas di Desk investigasi majalah Tempo dan meliput isu korupsi lingkungan, pangan, hingga tambang. Fellow beberapa program liputan, termasuk Rainforest Journalism Fund dari Pulitzer Center. Lulusan IPB University.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus