Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tanda Gambar Di Depan Rumah

Pangkopkamtib sudomo membantah berita harian pelita yang memberitakan peristiwa "penggerebekan terhadap komisaris PPP di bondowoso, jawa timur. cuman terjadi kesalahpahaman saja.(nas)

23 Januari 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HAMDAN alias Fathurachman, 30 tahun, siang 29 Desember baru saja keluar dari kamar mandi mengambil air wudhu tatkala mendengar namanya dipanggil. Keluar rumah ia mendapati beberapa tamu, antara lain Manteri Polisi Desa dua petugas Kosek dan Koramil serta dua anggota AMPI. Mereka mengajak Hamdan, Komisaris PPP Desa Kupang, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondo woso, naik mobil combi kecamatan. "Mula-mula saya dibawa ke rumah kepala desa, kemudian ke rumah camat," cerita Hamdan. Yang menjadi masalah ternyata soal penempelan tanda gambar Golkar. Menurut Hamdan, pertengahan Desember lalu ia didatangi banyak warga PPP yang melaporkan penempelan tanda gambar Golkar di rumah mereka. Atas petunjuk Komisaris Kecamatan, Ghozali, ia menganjurkanpada mereka agar menyerahkan tanda gambar Golkar itu padanya. Dari rumah camat Hamdan kemudian dibawa ke rumah Abdussamad, Komisaris Golkar setempat. Menurut Hamdan di sini ia disuruh menandatangani surat pernyataan masuk Golkar. "Karena tak mau ribut-ribut, dengan memejamkan mata saya tandatangani surat itu," ceritanya. Malam itu ia makan dan tidur di rumah Abdussamad. Kepulangan Hamdan esok harinya melegakan ayahnya Kiai Syamhudi dan Ghozali. Sehari sebelumnya mereka sia-sia mencari Hamdan. Mereka bahkan sempat melaporkan ke camat bahwa komisaris PPP Desa Kupang itu "diculik". Peristiwa itu ternyata diberitakan dalam harian Pelita 9 Januari sebagai "penggerebekan terhadap Komisaris PPP". Ini ternyata menggusarkan banyak pihak. Laksusda Jawa Timur serta merta membantah. Pangkopkamtib Sudomo pekan lalu malahan menyelenggarakan pertemuan pers guna membantah berita itu. Duduk persoalannya, menurut Pangkopkamtib, tujuh anggota Golkar akhir Desember lalu meminta tanda gambar pada Komisaris Golkar Kecamatan Wringin untuk dipasang di rumah masing-masing. "Kebetulan mereka eks anggota PPP," kata Sudomo. A.T., Komisaris 11 PPP Desa Kupang kemudian mengambil tanda gambar yang telah terpasang itu, dan menyerahkan pada Fathurachman. Menurut Sudomo, akibatnya terjadi cekcok mulut yang dikhawatirkan akan berkembang menjadi carok (perkelahian memakai clurit). "Muspida setempat segera mendatangi kejadian tersebut dan menyelesaikannya di lapangan. Persoalannya selesai secara kekeluargaan dan tidak ada penahanan," katanya. Pangkopkamtib hari itu juga menyampaikan peringaran keras pada Pelita yang dinilainya melanggar kode etik jurnalistik. Ia meminta agar pers melakukan "check" dan "recheck" atau mengadakan "investigative reporting" sebelum memuat berita. "Seperti dalam film The Andros Targets di televisi," ujar Sudomo yang rupanya penggemar serial tv itu. Desa Kupang berpenduduk 3.500 jiwa terletak 22 km sebelah barat daya Bondowoso. Untuk Pemilu 1982 ada 1.712 orang pemilih di desa ini. Pada Pemiiu 1977 lalu, 70% penduduknya memilih PPP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus