Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kota Yogyakarta sudah kembali kondusif setelah terjadi tawuran atau bentrok massa di sejumlah titik sepanjang Minggu petang hingga malam, 4 Juni 2023. namun kami tetap siagakan personil setidaknya satu kompi untuk berjaga dan terus patroli," kata Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Inspektur Jenderal Suwondo Nainggolan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bentrok dua kelompok massa yang dimulai selepas maghrib itu awalnya terjadi di kawasan Jalan Kenari (timur Stadion Mandala Krida) lalu berlanjut ke Jalan Taman Siswa Kota Yogyakarta. Ricuh itu pun membuat akses-akses jalan sekitarnya seperti Jalan Sultan Agung dan juga pertokoan kawasan itu tutup sementara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Informasi di media sosial menyebut kelompok beladiri dan suporter yang terlibat bentrok. Adapun Suwondo hanya meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi isu atau kabar yang akhirnya memicu terjadinya tindakan kriminal. "Baik warga yang di Yogya atau luar Yogya, kami minta menjaga situasi yang sudah kondusif ini," kata dia.
Dalam bentrokan itu, satu kelompok massa yang berseteru juga berhasil dievakuasi dari Taman Siswa menuju Markas Polda DIY menggunakan 16 truk. "Karena jumlahnya ratusan orang (salah satu kelompok yang berseteru)," kata Suwondo.
Bentrok massa itu diduga buntut kasus pengeroyokan seorang anggota kelompok di kawasan pesisir Kabupaten Bantul beberapa waktu sebelumya. Massa dari korban yang dikeroyok sempat menggeruduk Polres Bantul dan menuntut kasus segera dituntaskan.
"(Kasus di Bantul) sudah diproses, ada tiga orang (pelaku pengeroyokan) yang ditangkap dan sekarang kasusnya segera kami limpahkan kejaksaan untuk ditindaklanjuti," kata Suwondo lagi.
Suwondo mengatakan, pasca-tawuran pihaknya juga berkoordinasi dengan kepolisian resor di perbatasan Yogya. Seperti di Polres Klaten juga Polda Jawa Tengah. Koordinasi dengan kepolisian di perbatasan dan antar provinsi dilakukan demi mengantisipasi bentrokan susulan yang disertai pengerahan massa.
Pilihan Editor: Pangandaran Bergetar Karena Gempa M4,6, Ini Data BMKG