Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tiba saat aman

Kolakops tim-tim dibubarkan. kekuatan delapan batalyon masih dipertahankan untuk menghadapi sisa fretilin.

8 Mei 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ACARA itu hanya berlangsung 30 menit walau jalan ke arah sana butuh waktu 17 tahun. Inilah upacara likuidasi Komando Pelaksanaan Operasi (Kolakops) organisasi yang menangani masalah keamanan di Timor Timur yang dilangsungkan Jumat lalu di Dili. Tidak ada pidato bertele-tele. ''Pada hari ini, berdasarkan perintah Panglima ABRI, saya melikuidasi Kolakops dan menunjuk Korem 164 Wira Dharma,'' kata Panglima Kodam Udayana Mayjen Theo Syafei di hadapan enam orang asisten Kolakops. Upacara hanya dilangsungkan di ruang pertemuan Korem. Bubarnya Kolakops ini, menurut Theo Syafei, adalah pertanda masalah keamanan dan ketertiban di Timor Timur sudah pulih. Penanganan masalah tersebut kini tak perlu dilakukan secara khusus dan bisa berjalan seperti di provinsi lain. Sejak integrasi, masalah keamanan di provinsi ini memang dilakukan dengan operasi militer dengan bentuk dan nama yang setiap kali diubah. Dari tahun 1976 sampai 1979, misalnya, penanganan dilakukan oleh Komando Daerah Pertahanan Keamanan (Kodahankam). Tahun 1979 itu, selain Kodahamkan, dibentuk juga Korem 164. Ketika diadakan reorganisasi ABRI, 1984, Kodahankam berganti nama menjadi Komando Operasi Keamanan (Koopskam). Komando yang satu ini sempat berusia lima tahun sebelum dibubarkan dan diganti dengan Kolakops. Nama komando boleh sama, tapi Kolakops agak beda. Kolakops lebih menekankan operasi teritorial ketimbang tempur. Kendalinya di bawah Pangdam Udayana. Berbeda dengan Koopskam, yang punya garis langsung ke Mabes ABRI. Dua tahun umur Kolakops, meletus Insiden Dili yang menewaskan 50 orang lebih. Theo Syafei, yang sebelumnya Kasdam Sriwijaya, lantas diterjunkan menjadi Panglima Kolakops, menggantikan Brigjen R.S. Warouw. Selama masa jabatannya, gembong Fretilin Xanana Gusmao maupun penggantinya Mauhunu bisa ditangkap. Memang masih ada sisa-sisa Fretilin, tapi jumlahnya diperkirakan hanya tinggal seratus orang dengan seratus pucuk senapan. Korem yang akan menangani keamanan Tim-Tim, untuk sementara, agak berbeda dengan yang ada di daerah lain. Komandannya sama, seorang kolonel yang kini dijabat oleh Soentoro. Bedanya, menurut Theo, kemungkinan akan ada wakil komandan seperti di Aceh. Korem ''plus'', yang titik beratnya untuk operasi teritorial ini, juga akan ditambah beberapa perwira. Perwira seksi teritorial yang di korem lain hanya satu, di sana ada tiga orang. Enam mantan asisten Kolakops yang berpangkat kolonel akan ditarik. Sebagian ke Mabes AD, lainnya ke Kodam Udayana, Tanjungpura, dan Cenderawasih. Jumlah satuannya pun tak dikurangi secara drastis. Setiap enam bulan akan dievaluasi, berapa kekuatan Korem yang tepat. Diharapkan, kata Theo, tahun 1995, 8 batalyon teritorial yang ada sekarang bisa ''dinormalkan'' menjadi dua batalyon. Untuk sementara, kata sumber TEMPO, jumlah pasukan akan tetap. Sebab, gerilya Fretilin diduga masih akan muncul di sana-sini. Pertengahan Maret lalu, misalnya, mereka menewaskan dua anggota resimen mahasiswa dan dua anggota ABRI di Los Palos. Pembubaran Kolakops ini disambut dengan nada berbeda-beda oleh masyarakat. Gubernur Abilio Soares menyambut baik karena ini sebagai pertanda keadaan di Tim-Tim sudah aman. Namun Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo menanggapi dengan hati-hati. ''Saya tak akan omong apa-apa soal pembubaran ini selama satu bulan kalau tentara masih banyak,'' katanya. Diah Purnomowati (Jakarta), Kelik M. Nugroho, Ruba'i Kadir (Dili)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus