Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyebut Guntur Soekarnoputra memiliki tiga alasan untuk turun gelanggang dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur atau Pilgub Jatim 2018. Memenangkan pasangan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno hanya salah satunya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pertama mengobati kerinduan para Soekarnois di sana, kedua melakukan konsolidasi gerakan Soekarnois dan ketiga baru memenangkan Puti Guntur di Pilgub Jawa Timur,” kata Wakil Ketua Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah saat dihubungi, Sabtu, 12 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Guntur yang selama ini menjauhi kehidupan politik tiba-tiba turun gunung dalam Pilgub Jawa Timur. Putra sulung Soekarno itu mengajak masyarakat Jawa Timur memenangkan pasangan Gus Ipul-Puti Guntur dalam Pilgub Jatim. “Saya mohon dengan hormat, mohon dengan sangat, mohon dengan penuh harapan kepada rakyat Jatim untuk memenangkan pasangan nomor 2,” kata dia di Surabaya, Jumat, 11 Mei 2018.
Ayah kandung Puti Guntur itu, kata Ahmad, beberapa hari ini sudah berada di Surabaya. Ahmad mengatakan Guntur akan hadir mendukung putrinya dalam sejumlah kampanye Pilgub Jatim.
Ahmad mengatakan kehadiran Guntur dalam kampanye sekaligus untuk menjawab keraguan masyarakat Jatim tentang Puti. Dia mengatakan sebagian masyarakat mempertanyakan kebenaran Puti sebagai anak Guntur, sekaligus cucu Soekarno. Sebab, Puti adalah nama baru bagi masyarakat Jatim. “Jadi kehadiran Guntur akan mengafirmasi bahwa benar Puti adalah anak Guntur Soekarno,” kata dia.
Selain itu, Ahmad mengatakan Guntur juga punya misi mengobati kerinduan para pendukung Soekarno alias Soekarnois di Jawa Timur. Menurut dia, sejak pertengahan 1970 Guntur seakan hilang dari gelanggang politik. “Jadi semacam temu kangen antara Pak Guntur dan saudara seideologi di Jatim,” kata dia.
Ahmad mengatakan Guntur datang ke Jawa Timur juga untuk memperkuat konsolidasi di antara organisasi pendukung gagasan Soekarno dan Pancasila. "Sebab, akhir-akhir ini muncul banyak gerakan yang merongrong negara Pancasila,” kata dia.