Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

TNI Masih Buru Pelaku Kekerasan terhadap Guru dan Tenaga Medis di Papua

TNI memastikan komitmen melindungi warga sipil di Papua. Terus memburu pelaku kekerasan terhadap guru dan tenaga medis di Yahukimo.

4 April 2025 | 16.37 WIB

Anggota Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III bersama sejumlah warga mengevakuasi jenazah guru korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, 23 Maret 2025. Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III berhasil mengevakuasi tenaga pengajar dan tenaga kesehatan pascaserangan KKB di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada 21 Maret 2025 yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia, enam orang luka-luka dan kerusakan fasilitas pendidikan. Antara/HO/Dispenad
Perbesar
Anggota Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III bersama sejumlah warga mengevakuasi jenazah guru korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, 23 Maret 2025. Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III berhasil mengevakuasi tenaga pengajar dan tenaga kesehatan pascaserangan KKB di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada 21 Maret 2025 yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia, enam orang luka-luka dan kerusakan fasilitas pendidikan. Antara/HO/Dispenad

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar TNI memastikan prajurit di Papua terus memburu milisi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang menjadi pelaku kekerasan terhadap guru dan tenaga medis di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, beberapa waktu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi mengatakan, selain mengevakuasi guru dan tenaga medis yang tersisa, TNI terus memperkuat keamanan di wilayah rawan konflik. "Personel terus dikerahkan guna mendukung pemulihan situasi usai tindakan penyerangan dari OPM," kata Kristomei melalui pesan singkat pada Jumat, 4 April 2025.

Ia menegaskan, tenaga pendidik dan tenaga kesehatan yang diserang TPNPB merupakan warga sipil, bukan bagian dari prajurit TNI. Sehingga, TNI mengutuk keras aksi TPNPB yang melakukan tindakan penyerangan biadab pada masyarakat yang tak bersalah.

TNI, Kristomei melanjutkan, memastikan keamanan seluruh warga sipil, termasuk guru dan tenaga medis di wilayah-wilayah terpencil Papua. "Peran guru dan tenaga medis ini sangat penting untuk kemajuan dan masa depan masyarakat di Papua. Maka dari itu, TNI berkomitmen untuk terus melindungi mereka," ujar dia.

Sebelumnya, pada Jumat, 21 Maret lalu milisi TPNPB dari Kodap XVI Yahukimo melancarkan penyerangan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Dalam serangan ini, satu guru dinyatakan tewas.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Candra Kurniawan mengatakan korban tewas dengan cara dibakar hidup-hidup oleh milisi TPNPB. 

Menurut Candra, para korban dibakar ketika masih berada di dalam gedung sekolah. "Mereka (TPNPB) membakar sekolah dan rumah guru," kata Candra.

Juru bicara markas pusat TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, milisi TPNPB menolak keberadaan guru dan tenaga kesehatan di wilayah Papua. Alasannya, mereka dinilai sebagai bagian dari intelijen pasukan keamanan Indonesia.

Penilaian Sebby dan milisi TPNPB itu didasari dari pernyataan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, yang sebelumnya menyebutkan bahwa pasukannya di Papua turut bertugas sebagai tenaga pengajar dan tenaga kesehatan.

Sebby meminta, para guru dan tenaga kesehatan yang dikirim pemerintah Indonesia ke pelbagai wilayah Papua, untuk dikembalikan dengan segera sebelum milisi TPNPB melakukan penyerangan kembali.

"Kami ingatkan untuk tinggalkan wilayah konflik dengan segera," kata Sebby melalui pesan suara singkat, Rabu, 26 Maret 2025.

Andi Adam Faturahman

Berkarier di Tempo sejak 2022. Alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mpu Tantular, Jakarta, ini menulis laporan-laporan isu hukum, politik dan kesejahteraan rakyat. Aktif menjadi anggota Aliansi Jurnalis Independen

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus