Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

TPNPB-OPM Gelar Pertemuan Bahas Kesiapan Perang Milisi di Papua

"Pasukan kami siap untuk melakukan operasi dan pertempuran dengan militer Indonesia," ujar juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom.

6 April 2025 | 12.55 WIB

Helikopter mendarat di Kampung Timopur, Distrik Megebume, Kabupaten Puncak, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Perbesar
Helikopter mendarat di Kampung Timopur, Distrik Megebume, Kabupaten Puncak, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Markas pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) telah melakukan pertemuan dengan para milisi TPNPB dari masing-masing Komando Daerah Pertahanan atau Kodap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juru bicara TPNPB Sebby Sambom mengatakan pertemuan yang dihadiri oleh Komandan Operasi TPNPB Mayor Jenderal Lekagak Telenggen itu menghasilkan satu kesepakatan penting, yaitu ihwal kesiapan perang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Pasukan kami siap untuk melakukan operasi dan pertempuran dengan militer Indonesia," kata Sebby melalui pesan singkat, Ahad, 6 April 2025.

Dia menjelaskan, kesiapan milisi untuk segera melancarkan operasi penyerangan itu, didasari atas tengah dilakukannya pembangunan pos militer di wilayah Intan Jaya.

Intan Jaya menjadi salah satu Kabupaten di Papua yang ditetapkan TPNPB sebagai zona perang. Sebby mengultimatum, jika pembangunan terus dilanjutkan, milisi TPNPB akan segera melakukan penyerangan.

"Sebagaimana yang telah disepakati, perang adalah solusi untuk merebut kemerdekaan Papua dari Indonesia," ujar dia.

Profesor Riset pada Pusat Riset Kewilayahan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Cahyo Pamungkas menilai, penyelesaian dengan pendekatan keamanan di Papua bukan hanya akan merugikan dua pihak yang berkonflik.

Namun, kata dia, dampaknya akan amat dirasakan oleh masyarakat sipil yang tinggal di wilayah yang dijadikan palagan pertempuran. Ia mengimbau agar bara konflik Papua dapat dipadamkan dengan pendekatan yang lebih lunak.

Pendekatan yang dimaksud Cahyo, adalah pendekatan dialog. Menurut dia, dibebaskannya pilot Susi Air oleh milisi TPNPB pimpinan Egianus Kogoya adalah salah satu bukti bagaimana pendekatan dialog dapat dilakukan di Papua.

"Pembebasan Philip Mark Mehrtens semestinya menjadi preseden dalam penyelesaian konflik ini," kata Cahyo.

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi dan Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Candra Kurniawan belum menjawab pesan pertanyaan Tempo, ihwal pernyataan TPNPB yang menyatakan siap berperang.

Tetapi, sebelumnya Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, prajuritnya akan menggunakan pendekatan smart power dalam penanganan konflik di Papua.

"Pendekatan smart power merupakan kombinasi antara hard power, soft power, dan diplomasi militer mutlak dilakukan untuk mengatasi konflik vertikal di Papua," kata Agus.

Andi Adam Faturahman

Berkarier di Tempo sejak 2022. Alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mpu Tantular, Jakarta, ini menulis laporan-laporan isu hukum, politik dan kesejahteraan rakyat. Aktif menjadi anggota Aliansi Jurnalis Independen

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus