Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Ambon - Fenomena alam menyerupai sebuah pulau kecil muncul di permukaan laut di Desa Teinaman, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, setelah terjadi gempa Maluku berkekuatan magnitudo 7,5 pada Selasa dini hari 10 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Desa Teinaman, Bonni Kelmaskossu mengatakan, tumpukan material berbentuk pulau itu muncul sesaat setelah gempa pertama terjadi pada pukul 02.47 WIT. "Betul, itu tiba-tiba muncul setelah gempa," kata Bonni saat dikonfirmasi melalui telepon seluler Selasa 10 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemunculan pulau itu, kata Doni sempat membuat warga panik. Saat ini 716 orang warga desa mengungsi di dataran tinggi. Mereka membangun tenda darurat secara mandiri di areal hutan hingga ada instruksi ihwal berakhirnya gempa susulan dari pemerintah daerah setempat.
"Kami saat ini ada di gunung, di area hutan warga sementara ini diungsikan sampai ada informasi lagi dari pemerintah," ungkapnya.
Tidak ada korban jiwa akibat gempa bumi di Desa Teineman namun satu unit bangunan perusahaan penghasil mutiara milik PT Sinar Mutiara rusak. Dia meminta pemerintah daerah untuk meneliti musabab munculnya tumpukan material yang berasal dari dalam laut itu sehingga warga di desanya segera pulang ke rumah.
"Pemerintah juga jangan hanya melihat pulau itu sebagai fenomena tapi juga mengirim peneliti dan bantuan kepada wilayah yang terdampak gempa, trutama di pulau-pulau kecil," ungkapnya.
Desa Teineman berada di Pulau Namwaan gugusan pulau kecil di sebelah timur Pulau Yamdena, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dengan jarak tempuh sekitar 6 jam perjalanan laut.
Dilansir dari laman Direktorat Pendayagunaan Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil. Fenomena di Desa Teinaman mirip pulau teras terangkat. Pulau teras terangkat adalah tipe pulau kecil yang pembentukannya akibat aktivitas tektonik, namun sedikit perbedaannya yaitu pada saat pengangkatannya disertai pembentukan teras yang sebagian besar terdiri dari koral. Pulau ini terbentuk oleh terumbu karang yang terangkat ke atas permukaan laut, karena adanya gerakan ke atas (uplift) dan gerakan ke bawah (subsidenve) dari dasar laut karena proses geologi.
Pada saat dasar laut berada dekat permukaan, terumbu karang mempunyai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di dasar laut yang naik. Setelah berada di atas permukaan laut, terumbu karang akan mati dan menyisakan terumbu dan terbentuk pulau karang yang timbul. Jika proses ini berlangsung terus maka akan terbentuk pulau karang timbul. Karang yang timbul ke permukaan laut berbentuk teras-teras seperti sawah di pegunungan. Proses ini dapat terjadi pada pulau-pulau vulkanik maupun non vulkanik. Contoh tipe pulau teras terangkat banyak dijumpai di Indonesia bagian timur, seperti di Kepulauan Ambon dan Biak.
Baca: Gempa Maluku, BPBD Kepulauan Tanimbar: Satu Warga Terluka Akibat Tertimpa Reruntuhan