Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial sedang menyiapkan Sekolah Rakyat untuk tahun ajaran baru dengan konsep inklusif. Sehingga siswa berkebutuhan khusus atau siswa dengan disabilitas dapat ikut serta sebagai peserta didik dalam sekolah rakyat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Karena konsep sekolah rakyat ini inklusif, maka otomatis siswa disabilitas ikut masuk program,” kata Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dihubungi melalui pesan WhatsApp, Rabu 19 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Agus Jabo, siswa disabilitas yang diprioritaskan masuk dalam program sekolah rakyat ini adalah siswa disabilitas yang berasal dari keluarga miskin. “Memang prioritas utama program ini untuk desil 1 dan desil 2 yaitu kategori keluarga miskin ekstrim dan miskin,” katanya.
Selain masuk dalam kategori keluarga miskin ekstrim atau miskin, prasyarat siswa dengan disabilitas untuk dapat masuk program sekolah rakyat adalah mengikuti seleksi. Seleksi yang dimaksud mulai dari seleksi administratif. Selanjutnya, calon siswa akan menjalani tes potensi akademik, psikotes, kunjungan rumah (home visit), wawancara dengan orang tua, serta pemeriksaan kesehatan.
Selain mempersiapkan soal infrastruktur dan program pendidikan, kementerian sosial juga sedang mempersiapkan aksesibilitas pendidikan yang dibutuhkan siswa disabilitas. “Dan tentunya kebutuhan khusus siswa dengan disabilitas akan disediakan dalam sekolah ini,” kata Agus Jabo.
Sekolah Rakyat ditargetkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026, tepatnya pada Juli 2025. Sementara itu, proses penerimaan peserta didik dan rekrutmen tenaga pendidik akan dimulai pada April 2025.
Nantinya para siswa Sekolah Rakyat juga akan diajarkan keterampilan digital seperti coding, cybersecurity, hingga data science. Lulusan Sekolah Rakyat diharapkan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan dukungan beasiswa Bidik Misi. Pemerintah menyiapkan Sekolah Rakyat agar para siswa sebagai agen perubahan untuk memutus rantai kemiskinan.
Sebanyak 198 lokasi telah diusulkan menjadi tempat pendirian Sekolah Rakyat. Usulan tersebut berasal dari pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan pihak swasta yang bersedia menyediakan lahan serta bangunan. Dari jumlah tersebut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf berkata 45 lokasi telah siap beroperasi tahun ini.
“Daerah mengusulkan, baik berupa gedung yang perlu direvitalisasi atau disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Atau yang kedua berupa tanah kosong, minimal 5 - 10 hektare,” ujar Saifullah usai memimpin rapat pleno persiapan Sekolah Rakyat bersama sejumlah kementerian dan lembaga di kantor Kemensos, Jakarta, Rabu.
Adapun Sekolah Rakyat merupakan program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk anak-anak dari kelompok keluarga tidak mampu. Janji pemerintah dengan membangun Sekolah Rakyat adalah menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Sekolah Rakyat akan dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan standar pendidikan nasional. Selain mata pelajaran formal, kurikulum juga akan menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.
Saifullah menekankan Sekolah Rakyat bersifat gratis dan seluruh kebutuhan siswa akan dipenuhi dalam pelaksanaannya. “Sekolah gratis 100 persen. Seragamnya, makan, semua gratis dan ada asramanya untuk tempat tinggal siswa,” ucapnya dalam keterangan resmi, Selasa, 11 Maret 2025.
Pilihan Editor: Sekolah Rakyat akan Mulai Seleksi Guru dan Murid pada April 2025