Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto berjanji akan menarik pasukan militer dari Nduga, Papua, jika keadaan sudah kembali kondusif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau keadaan kondusif dan aman dari serangan oknum dan gangguan, saya jamin ditarik. Saya minta presiden dan Panglima TNI menarik pasukan dari Nduga," ujar Wiranto di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta pada Jumat, 30 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Bupati Nduga Yairus Gwijangge telah meminta Presiden Jokowi segera menarik personel TNI dan Polri yang sedang menggelar operasi militer di Papua sejak awal Desember 2018.
Operasi militer digelar untuk mengejar sejumlah tersangka pembunuh pekerja proyek Trans Papua. Para tersangka diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Kami dengan harapan penuh meminta kepada Presiden melalui Ketua DPR bahwa penarikan anggota TNI (dan) Polri nonorganik dan organik itu sama-sama melaksanakan tugas di sana," kata Yairus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin, 5 Agustus 2019.
Yairus mengatakan, keberadaan personel TNI dan Polri di Nduga telah membuat hidup masyarakat tidak tenang. Bahkan, menurutnya, masyarakat terpaksa mengungsi ke rumah saudara atau kerabat di kabupaten lain yang mengakibatkan sekitar 11 distrik di Nduga dalam kondisi kosong.