Akhir-akhir ini mulai berkembang maling gaya baru yang sasarannya bus eksekutif antarkota, terutama untuk jurusan Bogor-Jakarta-Semarang-Yogyakarta-Solo yang masuk terminal Pulogadung. Modus operandinya, para maling itu berpura-pura menjadi penumpang bus dengan penampilan perlente, bak seorang eksekutif muda dengan membawa tas ala kadarnya. Beberapa minggu lalu saudara saya mengalami kejadian yang dimaksud. Waktu itu ia naik dari Magelang menuju Bogor. Setelah sampai di rumah, ternyata uangnya amblas Rp 1 juta. Peristiwa serupa terjadi pada saya, Jumat 19 November 1993. Ketika itu saya naik bus VIP dari Jakarta menuju Yogyakarta. Singkat cerita, setelah makan malam di rumah makan langganan bus yang saya tumpangi itu, ada dua penumpang yang belum naik. Bahkan sudah dipanggil lebih dari lima kali, tapi tetap tidak nongol juga. Saya dan penumpang lainnya jadi curiga. Kecurigaan itu terbukti setelah saya iseng-iseng membuka tas. Ternyata sebuah kamera saya hilang, lalu disusul oleh seorang ibu yang kehilangan uang sekitar Rp 450.000. Sehubungan dengan peristiwa itu, saya mengimbau agar para pengelola angkutan bus antarkota, khususnya yang ber-AC atau VIP, sebagai berikut: 1. Sebaiknya bus itu tidak mengambil penumpang dari terminal Pulogadung, mengingat peristiwa itu selalu terjadi dalam bus yang masuk ke terminal tersebut. 2. Kepada para awak bus, yang menurut cerita mereka sendiri sudah hafal maling-maling itu, tolong diberitahukan pada para penumpang. Lebih baik lagi bila hal itu diberitahukan kepada aparat keamanan setempat, walau taruhannya nyawa. 3. Para pengelola bus dapat bekerja sama dengan pihak keamanan agar setiap ada pemberangkatan bus diadakan pengontrolan terhadap para penumpang (misalnya memeriksa KTP atau senjata tajam) demi keamanan bersama. Atau, menyertakan anggota ABRI yang menyamar sebagai penumpang. Saya kira, para penumpang akan senang hati meskipun ada biaya tambahan untuk itu. Yang penting perjalanan aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan. 4. Sebaiknya, bus-bus malam selalu beriringan. Itu gunanya untuk memastikan bus lainnya dalam keadaan aman. 5. Para penumpang sebaiknya tak membawa atau menaruh barang berharga dalam tas yang ditinggalkan sewaktu tidur atau makan. Lebih baik semua barang dan uang dibawa atau dimasukkan ke bagasi. Akhirnya, kepada aparat yang terkait dalam masalah ini, mohon perhatian yang serius agar hal itu bisa ditangani sedini mungkin, sebelum terjadi yang lebih parah, misalnya perampokan bus. Para penumpang sebaiknya membeli tiket dan naik di luar terminal Pulogadung. Juga selalu waspada terhadap para penumpang di sekitarnya sewaktu dalam perjalanan.PURWONO SETIAWAN, S.H.Asr. ABRI No. 201 Sukasari, Bogor Jawa Barat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini