Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Anda, apakah perolehan suara PDI Perjuangan bakal jeblok jika PDIP tak mencalonkan Jokowi sebagai presiden?
|
||
Ya | ||
75,1% | 1.264 | |
Tidak | ||
21,7% | 364 | |
Tidak Tahu | ||
3,2% | 54 | |
Total | (100%) | 1.682 |
Yahoo Indonesia
Menurut Anda, apakah perolehan suara PDI Perjuangan bakal jeblok jika PDIP tak mencalonkan Jokowi sebagai presiden?
|
||
Ya | ||
68% | 411 | |
Tidak | ||
26% | 154 | |
Tidak tahu | ||
6% | 36 | |
Total | (100%) | 601 |
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selalu tampil di posisi teratas dalam berbagai hasil survei calon presiden 2014. Jokowi—panggilan Joko Widodo—menyisihkan calon lain, termasuk Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Peneliti Centre for Strategic and International Studies, Philips J. Vermonte, mengatakan gaya komunikasi Jokowi mewakili antitesis dari para pejabat publik dan menjadi magnet bagi pemilih muda. "Dia dianggap memberi harapan perubahan," ujar Philips. Jokowi selalu berkelakar dan mengelak ketika ditanya jurnalis ihwal jadi calon presiden. Kader PDI Perjuangan ini berkilah sedang berfokus menangani Jakarta. PDI Perjuangan pun tak pernah tegas mengungkapkan calon presiden. Megawati mengatakan calon presiden partai banteng moncong putih ini akan diumumkan selepas pemilihan legislatif. Popularitas Jokowi dipercaya bakal mendongkrak pamor PDI Perjuangan. Hasil jajak pendapat situs Tempo.co dan Yahoo! Indonesia percaya adanya "Efek Jokowi". Mayoritas responden yakin perolehan suara PDI Perjuangan akan jeblok jika tak mencalonkan Jokowi sebagai kandidat presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
Edisi 24 Maret 2014 PODCAST REKOMENDASI TEMPO surat-pembaca surat-dari-redaksi angka kutipan-dan-album kartun etalase event Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971 © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum |