Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kabar

Mengurangi Risiko Mabuk Perjalanan Saat Mudik, Simak 5 Kiat Ini

Risiko mabuk perjalanan dapat bertambah parah atau mudah kambuh saat duduk tak searah, misalnya menghadap ke belakang atau samping.

9 April 2024 | 15.14 WIB

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Perbesar
Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Saat terasa mual atau pusing ketika menaiki moda transportasi, misalnya bus, kapal, pesawat menandakan mabuk perjalanan. Tak semua orang pasti mengalami mabuk perjalanan ketika bepergian. Sebab, mabuk perjalanan atau kinetosis tersebab tidak sinkron respons yang diberikan oleh indra, menurut ahli neuropsikologi dari Northwestern University, Timothy Hain, dikutip dari Reader’s Digest.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari WebMD, orang yang mabuk perjalanan ketika mata melihat satu hal, otot merasakan hal lain, dan telinga bagian dalam yang merasakan kondisi berbeda. Itu sebabnya, otak tak bisa menerima semua sinyal campuran dan menyebabkan pusing. Berbagai usia bisa mabuk perjalanan. Bagaimana kiat mengurangi risiko mabuk perjalanan saat mudik Lebaran?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

1. Istirahat

Sebelum berangkat, tubuh dalam keadaan yang cukup istirahat. Tak hanya tidur yang cukup, tapi juga mengistirahatkan mata tak terlalu sering bermain ponsel. Beristirahat di tengah perjalanan juga disarankan untuk menjaga keseimbangan fungsi koordinasi tubuh. Saat berada dalam kemacetan lalu lintas, buka jendela mobil untuk mendapat udara segar dan meningkatkan sirkulasi ruangan. Berusaha tidak terpapar bau menyengat yang membuat kepala pusing.

2. Atur Jarak Pandang

Atur jarak pandangan secara tepat. Pandangan seseorang dalam perjalanan mungkin tidak selaras dengan sensasi otot dan sendi, yang bisa mengganggu fungsi otak. Jika mulai merasa mual di tengah perjalanan, pandangan berfokus pandangan yang jauh sambil mengatur pernapasan untuk mencegah mabuk perjalanan.

3. Penyesuaian Posisi Duduk

Risiko mabuk perjalanan dapat bertambah parah atau mudah kambuh saat duduk tak searah, misalnya menghadap ke belakang atau samping. Disarankan untuk mendapat posisi duduk yang nyaman saat berada di dalam kendaraan. Rasa nyaman menyesuaikan kebutuhan diri.

4. Mengurangi Aktivitas Bermain Ponsel

Bermain ponsel selama perjalanan menyebabkan sensasi pusing atau mual karena mengganggu keseimbangan antara telinga dan mata. Fokus mata satu araj tertentu membuat tubuh berusaha menyeimbangkan posisi, terutama ketika guncangan selama perjalanan. Guncangan menyebabkan muncul pusing atau mual.

5. Permen

Konsumsi permen meredakan gejala pusing dan mual selama perjalanan. Disarankan pula untuk selalu menyediakan makanan ringan. Misalnya, camilan seperti keripik,  buah-buahan, permen rasa mint untuk mengurangi rasa mual. 

Gejala Mabuk Perjalanan

1. Pusing
2. Peningkatan produksi air liur
3. Kehilangan nafsu makan
4. Pucat
5. Sakit kepala
6. Merasa sangat lelah
7. Memiliki pernapasan yang pendek

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus