Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga pelajar berkebutuhan khusus berhasil menorehkan prestasi di ajang Internasional Food, Hotel, and Tourism Bali (FHTB) pada 22-24 September 2022 di Bali. Tiga peserta tersebut adalah Zahra Qoulan Syahida dari Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Pembina Palembang dan Qeisha Fatimatuzzahra dari SLBN 2 Martapura yang meraih medali perunggu serta Iqbal Noor Faisa Hafidz dari SLBN Semarang yang meraih juara harapan di ajang tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, mereka merupakan pemenang dari ajang talenta Lomba Keterampilan Siswa Nasional Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (LKSN-PDBK) bidang Tata Boga tahun 2021. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) mengirimkan tiga peserta tersebut di bidang pastry.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga pelajar tersebut sebelumnya telah mendapatkan pelatihan secara intensif pada tanggal 18-20 Juli 2022 lalu di SMK Negeri 27 Jakarta. Pembinaan ini dilakukan oleh tim dari Indonesia Pastry Alliance (IPA) yang diketuai oleh Chef Ucu Sawitri dan Chef Xena Sawitri Mantik. Tema lomba pastry untuk FHTB 2022 yang diikuti yaitu “Dress the Cake Free Style.” Pelatihan terakhir atau gladi resik juga telah dilakukan secara terpusat di Hotel Hilton Garden Inn Bali pada 23 September 2022.
Puncak kompetisi FHTB diselenggarakan pada Sabtu, 24 September lalu. Pada tahun ini, FHTB diikuti oleh tiga negara di Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Peserta diwajibkan membuat kue ukuran bebas dengan hiasan sesuai kreativitas peserta. Peserta diberi waktu selama kurang lebih dua jam. Ketiga peserta menunjukkan kreativitas yang luar biasa dengan membuat kue dipadukan dengan berbagai hiasan seperti tumpeng, noodle chef, dan harvest season.
Dengan kreasi tersebut, tiga pelajar itu berhasil meraih medali perunggu meskipun harus berkompetisi dengan peserta yang tidak berkebutuhan khusus. Hal ini dikarenakan ajang kompetisi internasional ini dibuka secara umum dan para peserta merupakan orang yang sudah profesional di bidangnya.
Perolehan ini juga tentunya tidak luput dari peran pendamping dan para Chef yang sudah membina. “Dari pengalaman di LKSN kemarin, mereka mengembangkan imajinasi mereka dengan pendamping mereka. Pendamping mereka yang berusaha membantu untuk mengembangkan kreativitas. Pendamping dan saya tentunya terharu, dengan kekurangan dan keterbatasan mereka bahkan mampu dan bersaing dengan para chef profesional.” ujar Amir Fauzi selaku bagian Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Puspresnas dilansir dari laman Puspresnas pada Senin, 3 Oktober 2022.
Sebagai informasi, FHTB merupakan platform untuk industri makanan, perhotelan, dan pariwisata Indonesia. FHTB 2022 diorganisir oleh PT Pamerindo Indonesia sebagai suatu bagian dari Informa Markets dan didukung oleh berbagai asosiasi di bidang industri makanan, perhotelan, maupun pariwisata.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmayadi, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap tiga siswa dan seluruh panitia yang telah membantu. “Adik-adik sangat luar biasa karena harus berkompetisi dengan peserta lainnya yang rata-rata sudah profesional di bidangnya,” ujar Asep Sukmayadi.
Baca juga: