Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Stockholm -Alfred Nobel merupakan ilmuwan terkenal yang berkontribusi luar biasa bagi dunia sains, dan satu hal yang identik dengan dirinya adalah Nobel Prize atau Hadiah Nobel.
Yaitu, suatu penghargaan prestisius yang diberikan kepada siapa pun yang membawa kemajuan besar umat manusia di seluruh dunia di berbagai bidang.
Setiap tahunnya, beberapa nama dianugerahi Nobel Prize baik di bidang perdamaian, sains, sastra, ekonomi, dan lainnya. Masing-masing penerima mendapatkan bonus hadiah uang dalam jumlah besar.
Wasiat Alfred Nobel
Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, dari manakah sumber hadiah uang untuk mereka yang ditaksir mencapai miliaran rupiah tersebut?
Melansir India Times, memang benar bahwa dana hadiah uang tunai Hadiah Nobel mayoritas berasal dari kantong pribadi sang penggagas, Alfred Nobel. Pada 27 November 1895, setahun sebelum kematiannya, Alfred menandatangani surat wasiat terkenal. Di dalamnya pria berkebangsaan Swedia itu meninggalkan banyak harta kekayaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alfred menetapkan dalam wasiatnya bahwa sebagian besar tanah miliknya, lebih dari SEK 31 juta harus diubah menjadi dana dan diinvestasikan dalam sekuritas aman. Istilah “sekuritas aman” ditafsirkan sebagai obligasi atau pinjaman bermata emas. Pendapatan dari investasi itu akan didistribusikan setiap tahun dalam bentuk hadiah pemenang Hadiah Nobel.
Baca : Hari Ini 189 Tahun Lalu Kelahiran Alfred Nobel, Ilmuwan Swedia Pemberi Hadiah Nobel
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagian besar aset ilmuwan penemu dinamit itu, terkait dengan kepemilikannya di perusahaan minyak di Rusia dan sekitar 100 pabrik amunisi dan dinamit di berbagai negara. Dia juga memiliki saham yang besar di berbagai perusahaan pertambangan, serta pendapatan dari 355 paten internasionalnya. Pun pundi-pundi asetnya didulang dari pabrik kapal pesiar, tiga properti berharga, hingga bisnis peternakan kuda.
Mulai tahun 1900, total aset milik Alfred dipindahkan dan dikelola oleh Yayasan Nobel yang berbasis di Stockholm, Swedia. Meski awalnya sempat ditentang oleh pihak keluarga untuk mendanai Hadiah Nobel, namun pada 1901 Hadiah Nobel resmi pertama diberikan pada 1901. Dalam Statuta Yayasan Nobel, jumlah hadiah dapat dibagi rata antara dua karya, yang masing-masing dianggap pantas mendapatkan hadiah.
Dilansir dari laman resmi Nobel Prize, Hadiah Nobel telah diberikan kepada pihak individu 959 kali dan organisasi 30 kali sepanjang tahun 1901 sampai 2022. Sebanyak 92 di antaranya untuk bidang ekonomi dan 61 kali diberikan kepada perempuan. Menariknya, Jean-Paul Sartre seorang filsuf dan sastrawan menolak Hadiah Nobel Sastra 1964 karena dia konsisten menolak semua penghargaan resmi.
HARIS SETYAWAN
Baca juga : Dosen Jamu Penerima Sarwono Award 2022: Saya Kira Telepon Abal-abal
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.