Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun ini memberikan penghargaan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture kepada Dr. Orbita Roswitiarti M.Sc yang memiliki rekam jejak di bidang penerbangan dan antariksa serta memberikan banyak manfaat yang berarti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penganugerahan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture merupakan penghargaan untuk mengenang jasa Nurtanio Pringgoadisuryo sebagai perintis industri penerbangan Indonesia pada awal tahun 1950 dan telah mendedikasikan hidupnya dalam perintisan pesawat terbang.
Kuliah Umum
Dalam kuliah umum yang dibawakan oleh Orbita sebagai penerima penghargaan tahun ini, dia menjelaskan bahwa data pengindraan jauh sudah banyak dimanfaatkan khusus dalam pemantauan dan pemetaan sumber daya alam dan lingkungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hal ini karena data pengindraan jauh memiliki kelebihan, antara lain cakupan yang luas, kemudian konsisten dan kontinyu, baik untuk arsip dan untuk real time,” ujarnya.
Ia juga menjabarkan bahwa seiring perkembangan teknologi informasi yang pesat, hal itu telah meningkatkan kemampuan komputasi sistem big data serta pemanfaatan machine learning, dan artificial intelligence dalam bidang pengindraan jauh.
Sementara Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan penghargaan ini merupakan yang pertama sebelum era Habibie. "Nurtanio Memorial Lecture merupakan ajang pertama yang diselenggarakan BRIN untuk mengenang kontribusi dan semangat Nurtanio sebagai Bapak Penerbangan dan perintis industri penerbangan Indonesia sebelum era Pak Habibie," ujar Handoko.
Handoko juga menjelaskan bahwa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa, yang mewarisi tugas dan fungsi Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) sebelumnya, memiliki program penguatan riset kedirgantaraan.
"Selain penerbangan, BRIN juga fokus mengembangkan teknologi keantariksaan. Teknologi ini sangat perlu untuk mendukung kedaulatan di semua aspek dari negara kita yang kepulauan dengan wilayah yang cukup luas," ucapnya.
Menurut Handoko, BRIN juga bertanggung jawab mengelola data citra yang diperoleh dari satelit pengindraan jauh. "Data citra ini menjadi basis dalam pembuatan peta, RTRW, mitigasi kebencanaan seperti kebakaran hutan, banjir, dan lainnya, serta menjaga kedaulatan wilayah Indonesia. Di bidang pertanian dan perikanan, data citra satelit menjadi kunci pengelolaan lahan pertanian yang berkelanjutan, serta memonitor zona tangkap ikan yang lebih akurat," jelasnya.
Handoko berharap penyelenggaraan Nurtanio Memorial Lecture selain untuk mengenang jasa Nurtanio juga dapat menjadi motivasi bagi generasi muda dalam mengembangkan iklim riset agar dapat beriringan dengan kemajuan ekonomi Indonesia.
Penghargaan ini diselenggarakan dalam bentuk kegiatan kuliah umum pada Rabu, 30 November 2022 di Gedung Widya Graha, Kawasan BRIN Gatot Subroto, Jakarta.
Profil Peraih Penghargaan
Dr. Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN. Perempuan yang lahir di Amerika pada 26 Januari 1962 ini mendapatkan gelar sarjana fisika pada Institut Teknologi Bandung (ITB), gelar master of science dan doktoral di bidang atmospheric sciences di North Carolina University.
Orbita pernah mendapatkan penugasan sebagai pejabat eselon 3 hingga puncaknya pernah menduduki jabatan eselon 1 deputi bidang pengindraan jauh. Sebagai periset berprestaisi, sudah banyak karya yang ia torehkan, di antaranya mempublikasikan ratusan jurnal ilmiah, baik nasional maupun internasional.
Selain itu, ia juga aktif dalam organisasi keprofesian ilmiah, salah satunya dalam organisasi Masyarakat Pengindraan Jauh Indonesia.
ZAHRANI JATI HIDAYAH
Baca:
BRIN Luncurkan Teknologi Pengenalan Wicara untuk Pendiktean Medis
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.