Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah menyebar di beberapa daerah di Indonesia, terutama di wilayah Jawa Timur. Karena cepat menular, penyakit ini meresahkan para peternak, khususnya peternak sapi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari agriculture.vic.gov.au, PMK umumnya tidak mematikan bagi hewan dewasa, tetapi dapat membunuh hewan muda dan menyebabkan kerugian yang cukup besar. Beberapa hewan yang rawan terserang PMK adalah kerbau, unta, domba, kambing, rusa, dan babi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PMK tidak dianggap sebagai risiko kesehatan manusia karena infeksinya jarang terjadi. Sehingga, penularannya hanya terjadi pada sesama hewan.
Meskipun tingkat kematiannya rendah, tingkat penularan penyakit ini sangat cepat. Sehingga, Anda sebagai peternak perlu mengetahui apa saja penyebab hewan ternak terjangkit penyakit PMK. Penyakit yang disebabkan oleh virus aphthovirus ini ditularkan ke hewan ternak melalui beberapa cara.
Penyebab Penularan Penyakit Mulut dan Kuku
Berikut adalah penyebab penularan PMK menurut Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat.
- Kontak langsung antara hewan yang tertular dengan hewan rentan melalui droplet, leleran hidung, maupun serpihan kulit.
- Kontak tidak langsung melalui vector hidup yang terbawa oleh manusia. Misalnya, manusia membawa virus ini melalui sepatu, tangan, atau pakaian yang terkontaminasi.
- Sisa makanan atau sampah yang terkontaminasi produk hewan seperti daging dan tulang dari hewan tertular
- Kontak tidak langsung melalui vektor yang tidak hidup seperti terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang, dan lain-lain
- Tersebar melalui udara, angin, dan daerah beriklim tropis (mencapai 60 kilometer di darat dan 300 kilometer di laut)
Mengatasi PMK pada Hewan Ternak
Bagi hewan ternak yang telah terinfeksi virus, terdapat beberapa metode alternatif yang bisa dilakukan, yaitu melalui pengobatan dan pengendalian. Berikut adalah mekanismenya.
- Pengobatan pada hewan yang terinfeksi
- Memotong jaringan tubuh yang terinfeksi
- Mengaplikasikan larutan cuprisulfat pada kaki yang terinfeksi
- Melakukan injeksi intravena preparat sulfadimine
- Hewan yang terinfeksi harus dikarantina atau dipisah dengan hewan lain selama pengobatan
- Pencegahan untuk hewan sehat
- Menjauhkan hewan yang terinfeksi dengan yang sehat
- Memberikan pakan yang cukup untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh hewan
- Olesi larutan cuprisulfat setiap minggu.
Jika hewan ternak Anda terserang penyakit mulut dan kuku, segera laporkan kasus tersebut. Anda bisa menghubungi hotline PMK wilayah setempat untuk mendapatkan bantuan.
RISMA DAMAYANTI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.