Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Jawa Barat memprediksi curah hujan pada 1-10 Januari 2024 akan meningkat dibandingkan dengan dasarian sebelumnya pada Desember 2023. Berdasarkan peringatan dini BMKG, beberapa daerah tergolong siaga dan waspada karena curah hujannya berpotensi tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wilayahnya mencakup sebagian kecil Majalengka bagian tengah, kemudian Kota Bogor, sebagian Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Karawang timur, Subang, Sumedang, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada dasarian atau sepuluh hari pertama Januari 2024, BMKG memprakirakan 23,5 persen wilayah Jawa Barat masuk kriteria hujan tinggi atau lebih dari 150 milimeter per dasarian. Hujan kriteria menengah antara 50-150 milimeter per dasarian diprediksi lebih dominan pada 75,3 persen wilayah. Umumnya atau 54 persen wilayah Jawa Barat mengalami hujan dengan sifat hujan di atas normal.
Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang disertai petir dan angin kencang pada skala lokal dan durasi singkat pada 1-7 Januari 2024 kebanyakan setiap hari daerahnya sama. Wilayahnya yaitu Depok, Bogor, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Indramayu, Cirebon, Majalengka, Kuningan, Sumedang, Bandung Raya, Cianjur, Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar, dan Pangandaran.
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rakhmat Prasetia, diprakirakan terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan serta terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat. Diantaranya suhu muka laut di sekitar perairan Indonesia relatif hangat yang mengindikasikan masih adanya potensi penambahan uap air ke wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat, gelombang atmosfer tipe Rossby Equator dan juga Kelvin aktif bersamaan.
Kemudian tingkat kelembapan dan sirkulasi siklonik di Indonesia bagian utara diprakirakan masih berpotensi terbentuk yang dapat mengakibatkan pembentukan daerah belokan atau pertemuan angin di sekitar wilayah Jawa Barat. “Labilitas atmosfer secara umum berada pada kategori labil sedang hingga kuat,” katanya lewat keterangan tertulis, Minggu 31 Desember 2023.
Pada sepekan sebelumnya, hujan lebat hingga ekstrem yang disertai petir dan angin kencang pada skala lokal terjadi di sebagian wilayah Cirebon, Majalengka, Sumedang, Kuningan, Bandung Raya, Purwakarta, Bekasi, Karawang, Subang, Tasikmalaya, Indramayu, Cianjur, Garut, Sukabumi, Ciamis, dan Pangandaran.
Pilihan Editor: Mengenal Sesar Cileunyi-Tanjungsari Penyebab Gempa Sumedang, Berada di Cekungan Bandung
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.