Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Dari bandung, maju selangkah

Tim laboratorium elektronika itb berhasil merancang "asic" (application specific ic), bagian penting perangkat keras komputer. fabrikasi rancangan dilakukan di prancis. biayanya rp 250 ribu/mm2. (ilt)

27 Desember 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETELAH penggunaan komputer menjamur di Indoesia, sejumlah keahlian bermunculan menunjang penggunaan teknologi canggih itu. Tapi, sejauh ini, keahlian di bidang komputer yang kita kuasai baru pengolahan perangkat lunak -- modifiasi dan desain program. Kini, kita maju selangkah lagi. Belum lama ini, tim Laboratorium Elektronika Institut Teknologi Bandung berhasil menyelesaikan sebuah rancangan bagian perangkat keras komputer. Bagian perangkat keras yang dibuat untuk pertama kali itu adalah ASIC (Application Specific IC) -- IC untuk aplikasi khusus. Kepala Laboratorium Elektronika ITB Dr. Samaun Samadikun menjelaskan, di masa kini IC (Integrated Circit) adalah bagian penting dari sebagian besar benda elektronik. IC muncul akibat berkembangnya penemuan berbagai benda padat yang mampu mengalirkan dan memanipulasikan arus listrik. Di masa lalu, peralatan listrik senantiasa memiliki susunan elemen yang besar. Dengan IC -- yang merupakan bagian dari Ilmu mikroelektronika susunan elemen benda elektronik bisa menjadi sangat kecil. Misalnya IC yang digunakan sebagai pembangkit tanda-tanda elektronik pada komputer adalah sebuah kepingn silikon yang mengandung jutaan transistor, dan besarnya tak lebih dari telapak tangan. Tapi IC mini itu kapasitasnya luar biasa besar. Menurut Samaun, ada IC komputer yang memiliki dua juta komponen. IC yang disebut DRAM (Dynamic Random Acess Memory) ini mampu menyimpan dan mengolah data sebanyak 1 juta karakter (dalam hitungan titik digit) -- dikenal sebagai berkapasitas 1 megabyte. Ada lagi IC yang memiliki susunan komponen banyak dan rumit. Menurut Samaun, inilah mikroproseor 32 bits. Keistimewaannya, memiliki kecepatan yang tinggi dalam mengolah data, yaitu 1 mikro detik (1/10 pangkat enam ketik untuk satu geseran data binary digit). Kedua IC inilah yang umumnya digunakan ada komputer canggih. Komputer yang kini banyak beredar, dari PC (Personal Computer) sampai ke komputer besar, menurut Samaun, adalah komputer dengan kemampuan umum, tidak dirancang untuk keperluan khusus -- yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Dari segi perangkat kerasnya, komputer-komputer itu memiliki IC standar yang tidak spesifik. "Jika kita memerlukan IC tertentu, kita tinggal membuka katalog yang sudah dibuat oleh perusahaan-perusahaan besar, seperti Philips atau Motorolla," ujar Samaun. Dalam perkembangan rancangan IC, khususnya untuk komputer, muncul kecenderungan baru, yaitu membuat IC yang spesifik, sesuai dengan kebutuhan yan khusus. Pemakai komputer bisa minta dibuatkan rancangan IC khusus, hingga perangkat keras komputer yang digunakannnya bekerja sesuai dengan kebutuhan. Tujuannya: efisiensi. Artinya, tak ada kapasitas komputer yang berlebih. IC untuk kebutuhan khusus inilah ASIC jenis yang rancangannya dicobakan di ITB itu. Menurut Dr. Richard Mengko, salah seorang perancang ASIC pada Laboratorium Elektronika ITB, ASIC hanya mempunyai satu kemampuan, tapi istimewa. "Umpamanya hanya mampu mengalikan bilangan, tapi kemampuannya ini super," ujar ahli komputer lulusan Prancis itu. Selain efisiensi, ASIC juga mempunyai tujuan keamanan. Karena desainnya khusus, tentunya tak tercantum di katalog-katalog. Program yang dibuat dengan komputer yang memiliki ASIC tidak segera bisa dimanfaatkan atau disadap orang lain. Dari segi bisnis, tidak bisa dibajak. Sekarang ini, menurut Samaun, bajak-membajak baik perangkat keras maupun lunak di lingkungan industri komputer sudah merupakan wabah. Menurut Dr. Tati Mengko, perancang lainnya, ASIC mengakibatkan pembuatan rallcangan IC di lingkungan teknologi komputer menjadi lebih terbuka. Di masa lalu, rancangan ini didominasi industri-industri besar, yang sekaligus melakukan fabrikasinya. "Kini, rancangan dan fabrikasi bisa dilakukan terpisah," ujar sarjana elektro ITB yang mengambil gelar doktornya di bidang komputer di Prancis itu. Apa keuntungan penemuan ASIC oleh ITB bagi penggunaan komputer di Indonesia? Menurut Tati, rancangan ASIC memang bisa dipesan ke luar negeri, misalnya ke industri komputer. Namun, selain prosesnya bertele-tele dalam mengumpulkan data kebutuhan, juga mahal. Sementara ini, fabrikasi rancangan ASIC Laboratorium Elektronika ITB masih dilakukan di Prancis. Rancangan dikirim dalam bentuk tape karena itulah standar yang diminta Silicon Foundry, yang akan melakukan fabrikasi. Rancangan materialnya menggunakan teknologi CMOS (Complementary Oxrde Semicondctor) "Keuntungan CMOS, hemat energi tapi cepat dalam memproses," ujar Samaun. Di Prancis, diagram rancangan itu, menurut Samaun, akan dipindahkan melalui mikrofoto litografi yang membutuhkan ketelitian tinggi, karena ASIC dalam bentuk jadinya tak lebih besar dari sebuah jepitan kertas -- 2 x 2 milimeter. Biaya fabrikasinya, katanya, tidak terlalu tinggi, Rp 250.000 per milimeter persegi. Dan, yang lebih penting, kami para pemakai komputer di Indonesia yang membutuhkan desain ASIC, tak perlu memesan jauh-jauh ke luar negeri seperti dulu. Jim Supangkat Laporan Didi Sunardi (Bandung)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus