Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM akhirnya merilis nama 5 obat sirup yang ditarik peredarannya karena senyawa Etilen Glikol disingkat EG. Salah satu alasan penarikan tersebut adalah karena kelima obat tersebut dinilai memiliki kandungan cemaran EG yang melebihi ambang batas aman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini merupakan tindak lanjut dari banyaknya kasus penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak. Diduga kuat hal itu disebabkan adanya kandungan Etilen Glikol pada obat sirup. Lantas apa itu Etilen Glikol?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Central for Disease Control and Prevention (CDC), Etilen Glikol atau disingkat EG merupakan cairan sirup yang tak berwarna, bercita rasa manis, dan tak berbau. Berdasarkan tinjauan sains, EG merupakan turunan paling sederhana dari keluarga glikol senyawa organik. Glikol merupakan alkohol dengan dua gugus hidroksil pada atom karbon yang berdekatan (1,2-diol).
Kegunaan Etilen Glikol
Etilen glikol digunakan di banyak industri seperti untuk bahan antibeku, plastik poliester, dan untuk beberapa manufaktur, cairan rem hidrolik, beberapa tinta bantalan stempel, pulpen, pelarut, cat, plastik, film, dan kosmetik.
Baca juga : Pakar: Senyawa pada Galon PET Berbeda dengan Kandungan Sirup Obat
Mengutip American Chemistry Council, EG juga berguna menjaga mesin mobil dari pembekuan di musim dingin dan bertindak sebagai pendingin untuk mengurangi panas berlebih di musim panas.
Penggunaan penting lainnya dari Etilen Glikol termasuk cairan perpindahan panas yang digunakan sebagai pendingin industri untuk kompresor gas, pemanas, ventilasi, dan sistem pendingin udara, dan arena seluncur es.
Sukarelawan dari kelompok Badut Necis melakukan kampanye terkait penyakit ginjal akut pada santri di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, Bandung, Jawa Barat, 21 Oktober 2022. BPOM melansir data 5 merk obat sirup ditarik dari peredaran karena mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol melebihi ambang batas yang diduga jadi salah satu penyebab penyakit gagal ginjal akut pada anak-anak. Kementerian Kesehatan merilis data 206 orang anak di 20 provinsi mengalami gagal ginjal akut dimana 99 orang diantaranya meninggal. TEMPO/Prima mulia
Bahaya Etilen Glikol
Melansir dari laman resmi Universitas Padjadjaran (Unpad), Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad Prof apt Muchtaridi, PhD memaparkan bahwa EG kerap disalahgunakan untuk pelarut obat. Ketika masuk ke dalam tubuh, EG akan mengalami oksidasi oleh enzim.
Proses oksidasi mengubahnya menjadi asam glikol lalu mengalami pembentukan lagi menjadi asam oksalat, senyawa yang memicu membentuk batu ginjal.
"Asam oksalat kelarutannya kecil, kalau ketemu kalsium akan terbentuk garam yang sukar larut air dan larinya akan ke organ seperti empedu dan ginjal. Jika lari ke ginjal akan jadi batu ginjal. Kristalnya tajam akan mencederai ginjal," jelasnya.
Food and Drugs Administration (FDA) telah melarang ketat pemakaian Etilen Glikol bersama dengan dietilen glikol dalam obat sejak 1938 karena efek sampingnya yang berbahaya.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : 133 Anak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.