Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya akan menggandeng mahasiswa kedokteran maupun keperawatan yang telah masuk semester akhir, untuk membantu penanganan pandemi Covid-19. Meski banyak mahasiswa yang berkenan untuk membantu penanganan pandemi Covid-19, namun mereka terkendala izin orang tua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan sejumlah perguruan tinggi. “Mungkin orang tuanya khawatir, nanti kami akan lakukan pendekatan secara persuasif, dengan menggandeng organisasi profesi,” kata Yulianto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ganjar menyampaikan pesan khusus untuk orang tua yang anaknya kuliah di fakultas kesehatan maupun keperawatan. Ganjar meminta izin agar para orang tua memperkenankan anaknya membantu negara dalam menangani pandemi Covid-19 yang belum juga usai.
“Saya mohon, karena saat ini negara sedang memanggil, kemanusiaan memanggil. Kita butuh anak-anak panjenengan yang ahli,” ucap Ganjar.
Dilansir dari laman resmi Pemprov Jateng, Ganjar mengatakan, penggandengan mahasiswa akhir fakultas kedokteran dan keperawatan untuk membantu menangani Covid-19 ini perlu dilakukan lantaran kurangnya tenaga kesehatan meski sudah berkoordinasi dengan IDI, PPNI dan Persi untuk membantu.
“Sekarang sudah ada tambahan, tapi rasa-rasanya tetap kurang. Maka kami akan bekerja sama dengan perguruan tinggi,” kata Ganjar seperti dikutip Tempo dari laman Pemprov Jateng Selasa 29 Juni 2021.
Ganjar mengaku memahami kekhawatiran yang dirasakan oleh orang tua, sebab selalu ada risiko yang harus ditanggung apabila anaknya terlibat dalam membantu penanganan pandemi Covid-19. Untuk itu, Ganjar telah meminta seluruh layanan kesehatan agar standar operasi kerja atau SOP dapat dijaga dan dilaksanakan dengan ketat.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengecekan ke semua layanan kesehatan dan mengirimkan tim agar terjamin keamanannya. “Karena kalau ada bantuan tenaga kesehatan yang masuk dan SOP tidak ketat, maka ini pasti membuat khawatir,” ujar orang nomor satu di Jateng ini.
Menurut Ganjar, tenaga kesehatan saat ini memang sangat dibutuhkan, untuk itu pihaknya juga telah berupaya meminta bantuan tenaga kesehatan dari daerah lain di Jateng. Namun karena banyak tenaga kesehatan yang mempunyai beban dan tanggung jawab di instansi masing-masing, bantuan yang diberikan tidak maksimal.
“Beberapa kali kami sempat pinjam, tapi karena terjadi peningkatan di beberapa titik, sehingga mereka harus standby di tempatnya masing-masing. Kami akan terus mengupayakan terkait pemenuhan tenaga kesehatan ini,” ungkap Ganjar.
HENDRIK KHOIRUL MUHID