Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Cianjur, Jawa Barat, mencatat gempa Cianjur magnitudo 5,6 menyebabkan 142 bangunan SD dan SMP rusak berat. Sekolah rusak berat itu tersebar di tiga kecamatan yang berakibat proses belajar mengajar tatap muka terhambat dan dilakukan secara online.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Disparpora Cianjur Akib Ibrahim di Cianjur mengatakan seratusan lebih bangunan sekolah itu mengalami rusak berat, sedang, dan ringan terdiri atas 121 bangunan SD dan 21 bangunan SMP tersebar di Kecamatan Cugenang, Cianjur, dan Pacet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami masih melakukan pendataan karena ada beberapa desa masih terisolir, namun data sementara yang sudah masuk baru 142 bangunan sekolah yang rusak, sehingga pembelajaran dilakukan daring sampai penanganan gempa tuntas," katanya pada Selasa, 22 November 2022.
Ia menjelaskan untuk sekolah yang rusak ada yang nyaris rata dengan tanah, namun pihaknya masih memastikan di sejumlah desa di Kecamatan Cugenang dan Pacet yang masih terisolir, sedangkan penerapan pembelajaran daring akan diterapkan selama satu pekan.
Pihaknya belum bisa memastikan diperpanjang atau tidak sesuai dengan penanganan darurat bencana selama 30 hari, namun penerapan sistem belajar daring hanya untuk bangunan sekolah yang rusak sedangkan untuk operasional sekolah lainnya menyesuaikan.
"Kami berharap bangunan sekolah yang rusak dapat segera diperbaiki kecuali yang ambruk membutuhkan waktu yang cukup lama. Sesuai perintah pusat, pembangunan sekolah yang rusak akibat gempa langsung diperbaiki," katanya.
Ia juga mengimbau pihak sekolah untuk melaporkan bangunan sekolah yang rusak atau terdampak gempa ke Disparpora Cianjur atau melalui pendataan yang dilakukan BPBD Cianjur. "Segera laporkan agar dapat diperbaiki dengan anggaran Belanja Tidak Tetap (BTT) Pemkab Cianjur," katanya.