Gerombolan Pemburu Argentinasaurus

Film Jurrasic Park memperlihatkan kebengisan Tyrannosaurus rex (T-rex) memburu mangsanya. Ki-ni, para ahli percaya ada la-gi pemburu yang lebih be-sar- dan jago selain T-rex. He-wan- berkaki dua yang pan-jang-nya diperkirakan 12,3 me-ter dengan berat 6 ton i-tu bernama Mapusaurus roseae.

Beberapa waktu lalu pa-ra- ah-li menemukan sedikit-nya tu-juh kerangka Mapusaurus ro-seae di kawasan Pata-go-ni-a, Argentina. Ratusan tulang hewan ini berserakan di kawasan penggalian yang ter-letak 24 kilometer dari Pla-sa Huincul-, Patagonia. Na-mun, tidak ditemukan ma-khluk lainnya di lokasi i-tu. ”Bukti itu menunjukkan me-reka hidup bersama sebe-lum- tewas,” kata Rodolfo Co-ri-a, pejabat Museum Car-men- Funes.

Phillip Currie dari Univer-si-tas Alberta, Kanada men-du-ga Mapusaurus roseae merupakan predator seperti- si-nga atau serigala yang me-la-kukan perburuan secara ber-kelompok. Strategi ini di-la-kukan untuk menyer-gap he-wan yang jauh lebih- besar. Si-apa mangsanya? ”Argentinasaurus menjadi mangsa utama-nya,” kata Coria.

Argentinasaurus yang di-per-kirakan hidup 100 juta- ta-hun lalu memang memiliki pan-jang 37,5 meter. Hewan pe-makan tumbuh-tumbu-han- ini memiliki berat sam-pa-i 100 ton dan menjadi dino-sa-urus terbesar yang pernah di-temukan.

Face-off Kedua Ada di Cina

LI Guoxing harus menahan- senyum setelah melihat cermin. Maklum, sebagi-an wajahnya yang koyak karena serangan beruang se-dang diperbaiki oleh tim dokter rumah sakit Xijing di kota Xian, Cina. Melalui ope-rasi selama 13 jam, Selasa pekan lalu, para dokter berhasil mencangkokkan bibir bagian atas, pipi, dan hidung dari seorang pasien yang koma ke wajah Guoxing, yang berusia 30 tahun.

”Bekas jahitan tidak begi-tu kelihatan, namun perbedaan warna kulit antara donor dan pasien masih tampak,” kata- Zhang Hui, anggota tim dokter, kepada harian China Daily. Menurut dia, Guoxing, petani sekitar Xian, akan dipantau selama dua bulan untuk- melihat ada-tidaknya penolakan terhadap wajah cangkokan.

Jerih payah dokter Cina ini membuat Guoxing menjadi manusia kedua yang menerima cangkok wajah atau face-off. November tahun lalu, tim dokter University Hospital in Amiens, Prancis, berhasil mencangkokkan wajah donor ke muka Isabelle Dinoire.

Keberhasilan tim dokter Prancis memang mendorong ahli lain berlomba-lomba me-lakukannya. Menurut David Young, ahli bedah plastik University of California, di Amerika Serikat ratusan orang dengan bermuka cacat sudah mendaftarkan diri menerima wajah cangkokan. Di Indonesia, operasi wajah yang sering disalahartikan dengan face-off tak menggunakan wajah cangkokan dari orang lain, tapi memakai kulit punggung pasien sendiri.

Era Baru Layar Tipis

Raja produsen barang-barang elektronik dari Belanda, Philips, berhasil menemukan layar yang diklaim lebih baik dari layar kristal cair (LCD) yang kini dipakai untuk ponsel, PDA (personal digital assistant), komputer jinjing, maupun TV. Layar baru itu mereka namakan Liquavista, yang dibuat dengan teknologi electrowetting, teknologi baru- dalam pembuatan layar de-ngan memanfaatkan cairan bermuatan listrik (elektrolit) dengan logam tertentu.

Temuan Philips ini menghasilkan gambar yang lebih- jelas dan warna yang lebih tajam ketimbang LCD biasa dan bisa menampilkan video- dengan kecepatan tinggi. ”Liquavista akan mengha-dirkan revolusi di teknologi layar kristal cair,” kata Mark Gostick, Chief Executive Officer Liquavista.