Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Hari ini pada 1406 Sejarawan Muslim Ibnu Khaldun Meninggal, Ini Profilnya

Ibnu Khaldun dikenal sebagai ilmuwan yang memperlakukan sejarah sebagai ilmu serta memberikan alasan-alasan untuk mendukung fakta-fakta yang terjadi.

19 Maret 2023 | 13.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Patung Ibnu Khaldun. Tunisiancommunity.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ibnu Khaldun memiliki nama lengkap Abu Zayd Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun al-Hadrami, kemudian mendapat gelar Waliyyuddin. Ibnu Khaldun merupakan tokoh muslim terkemuka pada zamannya. Ia lahir di Tunisia pada 1 Ramadan 732 Hijriah atau 27 Mei 1332 Masehi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari sditalisqomahdua.sch.id, Ibnu Khaldun dikenal sebagai ilmuwan yang memperlakukan sejarah sebagai ilmu serta memberikan alasan-alasan untuk mendukung fakta-fakta yang terjadi. Ibnu Khaldun juga dikenal sebagai ulama segala ilmu (sejarah, sosiologi, politik, ekonomi, hukum, dan agama).  

Pengajar Bahasa dan Hukum 

Pada umur 20 tahun, Ibnu Khaldun mengenyam pendidikan yang fokus belajar tajwid, qiroah, dan menghafal Al-Qur,an. Ia mempelajari fikih mazhab Maliki, hadits rasul, dan puisi. Ia mempelajari hadist dari Abu ‘Abd Allah Muhammad bin Jabir bin Sultan al-Qaisi al-Wadiyashi, seorang otoritas hadits terbesar dari Tunisia yang kemudian menganugerahkan ijazah kepada Ibnu Khaldun untuk mengajar bahasa dan hukum. Ibnu Khaldun juga menerima ijazah dari guru-gurunya yang lain dari sarjana-sarjana terkemuka yang mengungsi ke Tunisia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun dilahirkan dalam keluarga kaya dan berpangkat tinggi, kehidupan mudanya penuh dengan kesulitan. Orang tuanya meninggal saat dia masih remaja sehingga membuatnya berjuang untuk membangun diri dalam karier. 

Dikutip dari sc.syechnurjati.ac.id, karir pertama Ibnu Khaldun dalam bidang politik pemerintahan adalah sebagai Shabib al-'Allamah (penyimpan tanda tangan) pada pemerintahan Abu Muhammad ibn Tafrakin di Tunisia. Setelah itu, Ibnu Khaldun menjadi Sekretaris Kesultanan di Fez, yaitu Abu 'Inan yang menjadi raja Maroko. Di kota inilah Ibnu Khaldun memulai karirnya dalam dunia politik praktis pada tahun 1345.  

Selama delapan tahun tinggal di Fez, banyak perilaku politik yang telah dilakukan Ibnu Khaldun. Ibnu Khaldun pernah merasakan penjara selama 21 bulan yang disebabkan kecurigaan Sultan 'Inan, dan kemudian dibebaskan oleh Abu Salim saat menjabat sebagai Sultan Maroko. Karena kekacauan politik yang terjadi di Fez, Ibnu Khaldun akhirnya memantapkan diri pergi dari Fez dan pergi ke Spanyol dan sampai di Granada pada tanggal 26 Desember 1362 Masehi. 

Dari Granada ke Mesir 

Pada 1382 Ibnu Khaldun pergi ke Mesir dengan dalih ziarah ke Mekah. Dua dekade terakhir hidupnya, Ibnu Khaldun tinggal di Kairo, ibu kota kerajaan Mamluk yang indah, menikmati perlindungan dari sultan Barquq dan Faraj. Ia diberikan gelar profesor di beberapa perguruan tinggi. Enam kali ia diangkat menjadi hakim ketua Maliki, meski hanya dalam jangka waktu singkat. 

Sebagian besar waktunya digunakan untuk mengajar dan penelitian. Ia melakukan ziarah ke Mekah dan dua perjalanan ke Damaskus, yang mana perjalanan kedua tersebut disebabkan oleh kampanye Faraj melawan Tamerlane pada tahun 1400.  

Ibnu Khaldun wafat di Kairo pada tanggal 25 Ramadhan 808 Hijriyah atau 19 Maret 1406 Masehi dalam usia 74 tahun di Mesir. Jenazahnya kemudian dimakamkan di pemakaman para sufi di luar Bab al-Nashir, Kairo. 

RINDI ARISKA
Pilihan editor : 3 Tokoh Ilmuwan Islam al Farabi, al Khawarizmi, Ibnu Khaldun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus