Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Kaki Kucing Oscar Pistorius

2 Juni 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JULUKANNYA Blade Runner. Menyaksikan dia berlari seperti melihat atlet dari masa depan. Diamputasi pada umur 11 bulan karena kakinya tak memiliki tulang fibula, Oscar Pistorius, 20 tahun, lari dengan Cheetah Flex Foot. Dengan kaki ini ia akan melawan atlet lari berkaki normal di Olimpiade Beijing, 8-24 Agustus mendatang.

Sebelumnya, pelari Afrika Selatan ini dilarang bertanding di Beijing oleh Federasi Atletik Internasional. Alasannya: pemegang rekor dunia lari paralimpik 100, 200, dan 400 meter itu diuntungkan oleh kaki palsunya. Syukurlah, pengadilan arbitrase olah raga membatalkan vonis itu pada pertengahan Mei lalu, setelah menilai tidak ada cukup bukti Pistorius diuntungkan oleh kakinya.

Toh, kaki cheetah-nya memang istimewa. Dibuat perusahaan Islandia, Ossur, kaki dari serat karbon itu membantunya memecahkan rekor dunia lari 100 meter pada April tahun lalu. Catatan waktunya: 10,91 detik.

Saat start...

  • Pada pelari normal, Otot pangkal paha, kaki, dan betis langsung mendorong tubuh ke depan. Sedangkan dengan Cheetah Flex Foot tubuh terangkat sebelum mulai berlari.

    Saat Mendarat...

  • Cheetah Flex Foot. Energi tersimpan dalam kaki karbon yang terkompresi.
  • Pelari normal. Energi diserap oleh otot kuadrisep, lutut, betis, dan engkel.

    Saat akselerasi...

  • Cheetah Flex Foot. Tubuh didorong hanya oleh otot pinggul.
  • Pelari normal. Hampir semua otot kaki mendorong tubuh.

    Cheetah Flex Foot. Sekitar 80 persen energi yang tersimpan di kaki dilepaskan, menambah daya dorong. Pelari normal. Lutut mulai terbuka ketika engkel berkontraksi dan mendorong tubuh.

    Efisien Kaki cheetah menggunakan lebih sedikit energi dibanding kaki alamiah.

  • Pinggul: Sumber daya dorong untuk berlari.
  • Soket: Mengikat tungkai kaki pada kaki buatan.

    Pengujian di Universitas Olahraga Jerman Institut Biomekanik di Cologne menunjukkan kaki ini bekerja lebih efisien dibanding kaki alami: hemat energi hingga 25 persen dengan efisiensi total 30 persen.

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus