INI sensus penduduk ketiga, sesudah tahun 1961 dan 1971, dalam
Indonesia merdeka. Mulai 20 Seprember s/d 31 Oktober, Biro Pusat
Statistik (BPS) mengerahkan sekitar 275.000 petugas.
Mereka akan memakai tanda petugas sensus. "Kalau mereka mengetuk
pintu anda," kata seorang pejabat BPS, "harap jangan dikira
garong. Dan jangan kuatir soal pajak anda, jika mereka
bertanya."
Cacah jiwa sekali ini dilaksanakan dengan dua cara Pencacahan
Lengkap dan Pencacahan Sampel (sample). Dengan Pencacahan
Lengkap, BPS mengumpulkan data pokok saja -- seperti nama, umur,
jenis kelamin, dan agama. Cara ini mencakup seluruh penduduk,
warganegara RI maupun asing, asalkan berada di Indonesia
sedikitnya 6 bulan. Tapi kalangan diplomatik asing sengaja tak
dihitung.
Sedang Pencacahan Sampel bertujuan mengumpulkan data yang lebih
terperinci -- seperti kondisi perumahan dan keikutsertaan dalam
Keluarga Berencana. Ada 50 macam pertanyaannya, tapi hanya
terhadap penduduk dalam blok sensus yang terpilih. Jumlahnya
sekitar 5% dari seluruh blok sensus.
Para petugas sebelum datang menginterpiu terlebih dulu menempel
kertas -- Nomor Bangunan Sensus. Tanpa biaya penduduk.
Mereka juga membuat pemetaan wilayah dan menentukan wilayah
pencacahan. Tiap wilayah pencacahan merupakan daerah kerja yang
mencakup 300 rumah tangga.
Wilayah pencacahan ini dibagi lagi menjadi beberapa blok sensus.
Dan blok sensus itu merupakan daerah kerja yang mencakup 100
rumah tangga. Selain itu, ada lagi blok sensus khusus, seperti
asrama militer, penjara dan biara yang berpenduduk paling
sedikit 50.
Bahkan mereka yang selalu berpindah seperti awak kapal, suku
terasing dan gelandangan, juga akan dicacah. Disebut cara de
facto untuk golongan ini.
Apakah bedanya dengan sensus 1971? "Ruang lingkupnya sekali ini
jauh lebih luas," ucap H.M. Abdulmajid, Kepala BPS. Ia memberi
contoh masalah angkatan kerja yang akan ditelusuri lebih
mendalam. Dan jumlah anak akan dikaitkan dengan usia ibu pada
perkawinan pertama.
Data sensus ini, kata Abdulmajid lagi, diharapkan dapat
memberikan kemungkinan analisa statistik yang lebih mendalam.
"Baik bagi perencana, pengusaha, para peneliti dan tentu
pemerintah."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini