Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) menyiapkan program cadangan bagi mahasiswanya yang gagal mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah dari pemerintah di masa pandemi Covid-19 ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Masih ada banyak mahasiswa yang sebenarnya dari penilaian kampus itu layak mendapatkan beasiswa tapi ternyata gagal di program KIP, sehingga kami siapkan program beasiswa cadangan," kata Rektor Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Ciptasari Prabawanti di sela Dies Natalis ke-42 kampus itu Sabtu 30 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ciptasari mencontohkan, tahun ini dari 365 mahasiswa yang diproyeksikan mendapat beasiswa KIP di kampus itu, ternyata hanya 172 mahasiswa yang lolos. Bagi yang lolos beasiswa KIP ini mendapatkan bantuan sebesar Rp 4 juta per orang.
"Syarat KIP Kuliah ini memang cukup rigid. Rata-rata yang gagal mendapatkan beasiswa itu karena ada kendala saat verifikasi NIK (nomor induk kependudukan)," ujarnya.
Nomor induk kependudukan mahasiswa calon penerima beasiswa KIP Kuliah ini sebagian tidak muncul dalam sistem kependudukan yang menjadi bagian verifikasi beasiswa program pemerintah itu, sehingga otomatis tidak lolos secara administratif.
"Dari situlah, untuk mahasiswa yang gagal mendapat beasiswa KIP diberikan beasiswa sendiri oleh kampus sebagai kebijakan pandemi," ujarnya.
Wakil Rektor 3 Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Farid Iskandar menuturkan ada sebanyak 82 mahasiswa yang diberikan beasiswa oleh kampus karena gagal mendapatkan beasiswa KIP Kuliah tahun ini.
"Beasiswa bagi yang gagal mendapat KIP Kuliah ini bentuknya berupa subsidi di tiap semester. Mereka hanya perlu membayar separuh dari besaran uang semester normal selama jangka waktu empat tahun," kata Farid.
Farid mengatakan pemberian beasiswa dari kampus ini setelah dilakukan sejumlah tahapan pada mahasiswa calon penerima. "Kami memotret keseharian calon penerima beasiswa itu dan mewawancarainya serta melihat kelayakannya untuk menerima," kata Farid.
Adapun populasi mahasiswa di kampus itu sebanyak 60 persen merupakan mahasiswa asal luar Pulau Jawa. Kondisi pandemi Covid-19 ikut menyebabkan sebagian orang tua dari para mahasiswa rantau kesulitan ekonomi.
Baca:
Diah Ayuning Tyas, Anak Petani Sayur yang Sukses Diterima di UNY tanpa Biaya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.