Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti dari Zoological Survey of India menemukan spesies tenggiling terbaru. Hasilnya mereka publikasikan melalui penelitian berjudul Indo-Burmese pangolin (Manis indoburmanica): a novel phylogenetic species of pangolin evolved in Asia yang terbit pada Selasa, 7 Januari 2025. Di situ terungkap spesies filogenetik samar yang bercabang dari Tenggiling Cina (Manis pentadactyla) berjarak sekitar 3,4 juta tahun yang lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Spesies yang baru diidentifikasi ini kami usulkan untuk diberi nama Tenggiling Indo-Burma (Manis indoburmanica),” begitu pernyataan peneliti dalam tim tersebut, dikutip dari jurnal Mammalian Biology.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Enam peneliti dari Kolkata, India, membuat julukan indoburmanica dari kata ‘Indo’, merujuk pada anak benua India, dengan ‘burmanica’ yang berarti Burma di Myanmar. Penamaan itu menandai sebaran geografis spesies tenggiling ini.
Tim peneliti menganalisis DNA tenggiling sitaan yang diperoleh dari distribusi Tenggiling Cina di sebelah barat Indo-Burma, tak jauh dari India. Sampel sisik tenggiling yang diteliti berasal dari tujuh penyitaan besar, yaitu lima dari India timur laut dan dua dari India barat.
Mereka kemudian mengungkap spesies filogenetik samar yang bercabang dari tenggiling Cina. Selama ini, ilmuwan menganggap Manis indoburmanica sama dengan Manis pentadactyla yang hidup di Negeri Tirai Bambu.
Sebaran habitat spesies ini ditengarai selaras dengan peristiwa geo-iklim utama. “Perlu penelitian lebih lanjut untuk menggambarkan fitur morfologis dan menentukan batas distribusi hewan ini,” begitu tulis peneliti dalam jurnal.
Ciri Fisik Tenggiling Indo-burmanica
Tenggiling Indo-Burma masuk famili Manidae. Warna sisiknya merupakan kombinasi cokelat tua dan cokelat zaitun tua. Sedangkan warna wajahnya merah muda.
Hewan ini mirip dengan tenggiling Asia lainnya yang memiliki bulu sikat di sekujur tubuh. Panjang tubuhnya sekitar 70 sentimeter (Cm), sementara ekornya 34,5 Cm. Panjang moncong hingga daun telinga tenggiling ini 17,5 Cm. Ada 46 sisik membujur, serta 12-15 sisik melintang.
“Secara morfologi, tenggiling Indo-Burma memiliki banyak kemiripan dengan Manis pentadactyla (Tenggiling Cina),” begitu kesimpulan peneliti asal India.
Populasi tenggiling Indo-Burma tersebar di wilayah barat, kemungkinan dari Nepal Timur, India Timur Laut, hingga Myanmar Barat Laut. Di India, tenggiling ditemukan di Kameng Barat, Papumpare, Subansiri Hulu, Siang Timur, Siang Hulu, serta Lembah Dibang Hilir.
Hewan ini juga menghuni alam Distrik Siang di Arunachal Pradesh dan Distrik Kokrajhar di Assam. Tenggiling Indo-Burma yang cenderung tinggal di lahan tinggi, sekitar 180-1.830 meter di atas permukaan laut, kemungkinan juga ada di bagian timur laut India, seperti di Terai, Nepal, Bhutan, dan Myanmar.
Mengutip Forest Digest, Manis Indoburmanica belum resmi diterima oleh komunitas ilmuwan dan konservasi. Namun, temuan ini berpotensi menjadi spesies tenggiling ke-9. Ada masing-masing empat spesies asal Asia dan Afrika yang kini teridentifikasi. Spesies di Asia, antara lain Tenggiling Cina, India, Sunda, dan Filipina. Sedangkan yang di Afrika adalah Tenggiling Perut Hitam, Perut Putih, Temminck, dan Tenggiling Raksasa.