Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Astronom amatir dari Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ), Nurdin Nurdiansah, terpilih dari kalangan astronom untuk melakukan pengamatan gerhana matahari hibrida yang melewati wilayah Indonesia pada 20 April 2023 di atas kapal riset milik TNI AL, KRI Spica-934.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi Nurdin pengamatan gerhana matahari hibrida ini melengkapi ‘koleksi’ pengamatan gerhana mataharinya. “Ya, sudah pernah merasakan empat jenis gerhana matahari,” tulisnya lewat pesan singkat pada Sabtu, 29 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia telah melakukan berbagai pengamatan, yaitu pengamatan gerhana matahari parsial pada 2005, pengamatan gerhana matahari cincin di Anyer (Banten) pada 2009, pengamatan gerhana matahari total di Palu, Sigi dan Donggala (Sulawesi Tengah) pada 2016, pengamatan gerhana matahari cincin di Batam (Kepulauan Riau) pada 2019, dan pengamatan gerhana matahari hibrida di perairan Kisar (Maluku) pada 2023.
HAAJ beserta induknya Planetarium dan Observatorium Jakarta menyebar beberapa tim untuk mengamati gerhana matahari hibrida tahun ini. “Ada dua tim di jalur gerhana sebagian (Jakarta dan Anyer) dan tiga tim di jalur utama hibrida/total, yaitu di Biak Papua, Kisar Maluku, Ihsan dan Timor Leste,” jelasnya.
Pengamatan di atas KRI Spica-934
Pengamatan gerhana matahari hibrida di tengah Laut Banda dilaksanakan secara kolaboratif antara Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal), Observatorium Boscha dan peneliti Ekspedisi Jalacitra-3.
Data yang didapatkan dalam pengamatan ini, antara lain dokumentasi fase gerhana dari tengah laut, data meteorologi, data oseanografi, data akustik ekologi, dan data pengaruh pada gelombang radio komunikasi. Data-data tersebut akan dianalisis lebih lanjut di laboratorium sehingga diharapkan akan bermanfaat untuk kemajuan penelitian dan pembangunan maritim di Indonesia.
Komandan Pushiros TNI AL, Laksamana Madya TNI Nurhidayat, memantau secara langsung pengamatan gerhana matahari hibrida oleh KRI Spica-934 di tengah Laut Banda. Ini merupakan pengamatan gerhana matahari di tengah laut yang baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia.
Nurhidayat berharap prajurit KRI Spica 934 bersama para peneliti dapat melakukan penelitian tentang pengaruh gerhana matahari terhadap akustik ekologi, mamalia laut, dan komunikasi radio jarak jauh menggunakan gelombang High Frequency.
Danpushidrosal berkesempatan berkomunikasi langsung dengan Tim Observatorium Boscha di Pulau Kisar dan Komandan KRI Spica-934 di Laut Banda dalam live streaming gerhana matahari hibrida.
Komandan Pushidrosal menyampaikan bahwa pengamatan langsung gerhana matahari di tengah laut ini akan menjadi bukti nyata bagi para generasi muda Indonesia akan teori-teori fisika di dalam kelas dan diharapkan dapat memotivasi mereka untuk mengejar cita-cita sebagai ilmuwan-ilmuwan yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, negara dan dunia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.