Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Lab Superaksasa Di Angkasa

Freedom, laboratorium Amerika terbesar di angkasa, dilengkapi dengan ruang kebugaran. Astronaut pun bisa mandi dan memasak. Mereka bisa memakai pakaian biasa.

8 Agustus 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH pekerjaan akbar sedang disiapkan. Targetnya membangun sebuah stasiun angkasa terbesar dalam sejarah manusia. Proyek ini bakal menelan biaya US$ 30-49 milyar (Rp 60-98 trilyun), dengan melibatkan ribuan ahli dari National Aeronautics and Space Administrations (NASA) Amerika. NASA menyiapkan nama bagi lab superaksasa itu: Freedom. Stasiun angkasa terdahulu, seperti generasi Salyut dan Mir bikinan Uni Soviet, atau Skylab milik Amerika, terlihat kate di depan Freedom. Tujuh seri Salyut beratnya hanya 20-30 ton, dan Mir yang menggantikannya tak lebih dari 75 ton. Skylab seri tiga lebih besar lagi, 84 ton. Namun, dari segi ukuran dan kelengkapan fasilitas, mereka bukan tandingan Freedom, yang beratnya sampai 250 ton. Freedom mempunyai tulang punggung berupa batangan aluminium yang dijalin sepanjang 106 meter. Pada batang aluminium itu dua buah modul silinder yang dibangun sejajar, masing-masing panjangnya 20 meter dan diameter 5 meter. Kedua modul itu berhubungan lewat tiga lorong, dua di ujung dan satu di tengah. Satu modul digunakan untuk tempat tinggal empat astronaut, dan yang lain untuk laboratorium. Di sepanjang tulang aluminium itu menempel pelbagai peralatan. Ada berlembar-lembar panil surya, sel-sel yang berfungsi mengubah radiasi matahari menjadi tenaga listrik. Ada pula sederetan antena, teleskop, kamera, perkakas elektronik, dan enam buah lengan robot. Tangan robot ini bermanfaat dalam pengoperasian stasiun angkasa itu, selain banyak menolong di saat merakit lab itu. Untuk mengangkut semua komponen Freedom ke kavelingnya 400 km di atas bumi, NASA harus mengerahkan 26 sorti penerbangan dengan pesawat ulang-alik. Biaya transportasinya besar sekali, mengingat satu kali penerbangan perlu ongkos hampir Rp 1 milyar. Pengangkutan komponen Freedom, menurut rencana, bakal dimulai November 1995 dan selesai empat tahun kemudian. Model Freedom yang ada sekarang ini sudah lebih sederhana dibanding rancangan sebelumnya, yang diperuntukkan bagi delapan penghuni. Kendati begitu, Freedom ingin mengakhiri tradisi sebelumnya, bahwa hidup dalam stasiun angkasa itu seperti di bui. Penderitaan di stasiun angkasa itu sempat dialami Leonid Kizim dan Solovyev, yang pernah tinggal dalam kabin Salyut 7 selama 237 hari, tahun 1984-1985. edua kosmonaut itu sering merasa bosan, berbulan-bulan terkungkung dalam ruang seluas rumah BTN ukuran 36 meter itu. Akibatnya, Kizim mengaku sering susah tidur, merasa letih, dan sulit konsentrasi. Pekerjaan pun menjadi kacau, karena para kosmonaut kurang cermat. Tak jarang kedua angkasawan itu bersitegang. "Semua itu karena depresi," kata Kizim. Siapa pun yang ada di kabin stasiun angkasa, kata Kizim, mudah terjangkit depresi. Sebab, hiburan terbatas, makanan minim, dan sulit memperoleh suasana pribadi. Keadaan di Mir dan Skylab memang sedikit lebih baik. Tapi ahli-ahli di Amerika serta bekas Uni Soviet sepakat bahwa secara teknis ruang di Mir atau Skylab tak memungkinkan adanya sarana hiburan yang memadai, atau suasana pribadi yang cukup. Belum lagi, mereka praktis tak pernah menikmati mandi. Freedom menjanjikan kenyamanan. Selama ada di dalam kabin, awak Freedom bisa mengenakan pakaian biasa. Tekanan dalam kabin sama dengan di darat. Bahkan, kandungan oksigennya dibikin lebih tinggi. Di situ ada pula kamar mandi, fasilitas yang tak pernah ada di Salyut, Mir, ataupun Skylab. Tapi jangan harap ada awak yang bisa mandi jibar-jibur atau berendam lama-lama dalam bak. Mandi di kabin Freedom ada aturannya. Air dan air sabun disemburkan dari atas. Agar air tak lari ke mana-mana, dipasang alat penyedot kuat di lantai kamar mandi. Tanpa penyedot itu, air boleh jadi tak mau jatuh ke lantai, maklum di situ tak ada gravitasi. Begitu pula mesin cuci. Air dipancarkan dari satu sisi, dan dihisap dari sisi yang lain. Dengan adanya mesin cuci ini, para astronaut diharapkan lebih merasa nyaman, karena akan selalu mengenakan pakaian bersih. Kendati dalam keadaan terbatas, awak Freedom bisa menikmati suasana pribadi. Para angkasawan diberi kamar tidur pribadi, meskipun hanya cukup satu dipan. Uniknya, di sana ada pula toilet yang terpisah untuk wanita dan pria. Freedom menyediakan pula ruang kebugaran, demi menjaga kesegaran fisik para awak. Ada alat-alat senam, mesin treadmill, dan sepeda statis. Namun, barbel tak disediakan. Percuma, dalam ruang tanpa bobot itu, mengangkat beban 100 kg sama entengnya dengan 10 kg. Dapur Freedom pun boleh dibilang oke. Ada oven dan kompor. Astronaut sesekali boleh ngopi. Makanan komplet, ada sayur dan buah-buahan, menu yang sangat mahal untuk dibawa ke stasiun angkasa. Hanya saja, mereka tak mungkin bisa menikmati cara makan seperti di darat. Semua makanan dibikin lengket pada piring. Kalau tidak, makanan itu bisa beterbangan. Minuman harus disedot dengan pipet. Air di Freedom, baik sisa mesin cuci, toilet, dapur, maupun kamar mandi, diproses kembali. Kotoran seperti sabun dan amonia disaring. Hasilnya, air bersih yang siap diminum atau untuk mandi. Secara periodik, kotoran padat dikemas dan dikembalikan ke bumi -- cara membuang sampah yang mahal. Pada stasiun angkasa sebelumnya, kotoran itu di dibuang ke angkasa begitu saja. Putut Trihusodo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus