SEBAGAI ahli teknik lingkungan, Dr. Kalimardin Algamar sering tak puas melihat pelbagai instalasi pengolahan limbah di banyak sentra industri domestik. Maka, dosen teknik lingkungan ITB ini gemar mencari kekurangan instansi pengolah limbah yang ada, untuk membuat desain baru yang dianggap lebih mustajab. Kini di laboratorium Teknik Lingkungan ITB teronggok sebuah prototipe perkakas pengolah air limbah. Rancangan baru ini, menurut Kalimardin, "Cocok untuk industri kertas, tekstil, atau makanan." Kemampuannya untuk menguraikan material organik yang terdapat pada air limbah, konon, hebat. Ini telah dibuktikan dalam uji coba: mesin buatan ITB itu mampu menurunkan nilai BOD (biological oxygen demand) dari 400 ppm menjadi 8 ppm. Pengolah limbah buatan Bandung ini diberi nama Rotating Biological Contactor (RBC). Prinsip kerjanya tak berbeda dengan perkakas sejenis yang banyak ditawarkan di pasar: memberi "suntikan" oksigen sebesar-besarnya bagi air limbah, agar jasad renik pembusuk yang ada dalam air limbah itu mampu menguraikan bahan organik yang ada di situ. Teorinya, makin banyak oksigen makin baik. Kalimardin mengakui, RBC buatannya itu hanya merupakan modifikasi dari Biodisk, mesin pengolah air limbah buatan Belanda. Tapi pengembangan yang dibikin Kalimardin cukup besar. Pada Biodisk, olakan air ditimbulkan oleh silinder yang bentuknya mirip turbin, bergelombang. Sedangkan pada RBC, olakan itu diberikan oleh pipa-pipa PVC, berdiameter 1,6 cm, yang disusun bertumpuk-tumpuk seperti ikatan tebu. Kemampuan RBC, menurut Kalimardin, "empat kali lipat dibanding Biodisk." Pengolak air limbah pada RBC berjajar empat buah, dan berpegang pada satu poros, dan diputar dengan sebuah motor listrik. Masing-masing disebut dengan istilah keren: reaktor. Keempat reaktor itu dibenam dalam sebuah bak, dan air limbah dilewatkan ke dalamnya, dari ujung ke ujung, menembus kisi-kisi reaktor itu. Jika reaktor-reaktor berputar, keran air limbah dibuka, air kotor itu akan diolak-olak, bahkan seperti dikocok di dalam pipa-pipa PVC pada reaktor itu. Proses itu akan mendatangkan penghawaan -- akan makin banyak oksigen terlarut dalam air lim bah itu. Maka, segala macam mikroba, jasad renik atau bakteri pembusuk bertindak lebih aktif. Alhasil, BOD turun drastis, air limbah pun menjadi lebih jernih dan tak berbau. Untuk menangani material organik padat yang mengambang dalam air limbah, "Masukkan saja ke kolam pengendapan," kata Kalimardin. Di situ, material ini akan mengendap oleh tarikan gaya beratnya. Pengolah limbah tipe RBC ini, kata Kalimardin, amat efisien. Prototipe yang telah dibuat itu cuma memerlukan motor berukuran 100 watt.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini