Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

LFP Jadi Alternatif Baterai Kendaraan Listrik? Begini Kata Dosen Unair

Baterai LiFePO4 (LFP) atau lithium iron phosphate menawarkan sejumlah keunggulan teknis yang menarik.

12 Februari 2024 | 13.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu inovasi yang menonjol dari tren kendaraan listrik adalah penggunaan baterai lithium ferro-phosphate (LFP) yang dijanjikan memiliki keunggulan ramah lingkungan jika dibandingkan dengan baterai konvensional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keunggulan Teknis Baterai LFP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dosen Teknik Elektro Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (Unair), Agus Mukhlisin, mengatakan bahwa baterai LiFePO4 (LFP) atau dikenal dengan baterai lithium iron phosphate menawarkan sejumlah keunggulan teknis yang menarik.

“Kandungan bahan yang digunakan dalam baterai LFP, seperti besi dan fosfat, lebih melimpah dan lebih mudah didaur ulang dibanding dengan beberapa jenis baterai lain yang menggunakan material langka. Hal ini mendukung upaya untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas,” kata dia melalui keterangan tertulis, Senin, 12 Februari 2024.

Selain itu, baterai LFP terkenal memiliki stabilitas kimia yang tinggi. Itu mengurangi risiko kebakaran atau ledakan yang sering terkait dengan jenis baterai ion litium lainnya. Faktor keamanan tersebut menjadi sangat penting, terutama dalam konteks penggunaan baterai dalam kendaraan listrik.

Ia juga menyoroti life cycle yang panjang dari baterai LFP. Dengan mencapai hingga 2 ribu siklus, baterai tersebut memiliki umur pakai yang lebih lama daripada beberapa jenis baterai ion litium lainnya. Hal ini tidak hanya memperpanjang masa pakai baterai, tetapi juga mengurangi jumlah limbah elektronik yang dihasilkan.

Tantangan Penggunaan Baterai LFP

Meskipun memiliki sejumlah keunggulan itu, Agus menunjukkan bahwa penggunaan baterai LFP masih dihadapkan pada tantangan tertentu, salah satunya adalah specific energy yang lebih rendah.

“Specific energy yang lebih rendah membuatnya kurang cocok untuk digunakan dalam sepeda motor listrik yang memiliki ruang terbatas. Namun, baterai LFP masih memungkinkan untuk digunakan dalam mobil listrik dan bus listrik,” ujarnya.

Dalam menghadapi isu-isu lingkungan terkait dengan baterai, Agus menekankan pentingnya program daur ulang baterai. Program tersebut dapat membantu mengurangi limbah elektronik dan memanfaatkan kembali bahan baku dari baterai yang sudah tidak terpakai. Ia juga menyoroti potensi penggunaan kembali baterai daur ulang dalam sistem penyimpanan energi seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Itu sebagai upaya untuk memaksimalkan manfaat dari teknologi yang ada.

“Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, penggunaan baterai LFP dalam kendaraan listrik diharapkan dapat menjadi salah satu langkah penting dalam menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” kata dia.

Sebelumnya, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bahwa baterai jenis Lithium Ferro-Phosphate (LFP) bisa didaur ulang. Hanya saja, untuk mendaur ulang baterai jenis ini dibutuhkan biaya yang tidak murah.

"Secara teknis, baterai LFP yang benar-benar rusak atau mencapai akhir umur pakainya tidak ekonomis untuk didaur ulang, mengingat bahwa proses ini membutuhkan biaya dalam bentuk tenaga kerja, energi, dan peralatan khusus dengan biaya sangat tinggi," kata Yannes.

Kemudian, Yannes juga mengungkapkan bahwa harga bahan baku yang digunakan dalam produksi baterai sebenarnya murah, di luar lithium yang sekitar 5 persen hingga 6 persen dari berat total baterai.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus