Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

LIPI dan Singapura Gelar Ekspedisi Kelautan di Palung Sunda-Jawa

Ekspedisi kelautan LIPI dan Singapura itu menggunakan kapal Baruna Jaya VIII milik LIPI yang berlayar selama 14 hari.

24 Maret 2018 | 08.01 WIB

Berharap pada Baruna Jaya
Perbesar
Berharap pada Baruna Jaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan National University bekerja sama melakukan ekspedisi riset kelautan dengan nama RISING South Java Deep Sea Expedition.

Baca: LIPI Tawarkan Dua Teknologi Atasi Pencemaran Air Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Ekspedisi akan fokus meneliti keanekaragaman hayati di laut dalam antara Palung Sunda dan Palung Jawa di kedalaman lebih dari dua ribu meter,” ujar Duta Besar Indonesia di Singapura Ngurah Swajaya melalui siaran persnya, Jumat 23 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ngurah mengatakan ekspedisi tersebut menggunakan kapal Baruna Jaya VIII milik LIPI. Kapal tersebut berlayar selama 14 hari sejak Jumat lalu. Kapal berangkat dari selatan Selat Sunda menyusuri 29 titik di selatan Pulau Jawa.

Menurut Ngurah, penelitian tersebut akan menemukan berbagai spesies laut yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya. Ia juga berharap kerja sama ekspedisi ini dapat meningkatkan kapasitas peneliti-peneliti muda Indonesia dan Singapura di bidang biota laut.

“Pengetahuan tersebut juga dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan ekonomi, termasuk kegiatan pencarian ikan di laut dalam," kata dia.

Ngurah mengatakan kegiatan ini adalah sebagai salah satu bentuk kerja sama bilateral dalam kerangka RISING (Republik Indonesia - Singapura) pasca-perayaan 50 Tahun hubungan bilateral tahun 2017.

Ngurah mengatakan untuk pertama kalinya dua peneliti negara ASEAN dilibatkan.  Karena menurutnya peneliti yang diikutsertakan lazimnya selalu didominasi peneliti dari negara Barat.

Ngurah mengatakan dalam kegiatan ini ada sekitar 30 peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Tropical Marine Science Institute, Natural History Museum of Lee Kong Chian, dan National University (NUS) of Singapore.

Kegiatan ekspedisi akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama yakni kegiatan di atas kapal untuk pengambilan sampel dan kompilasi data, sedangkan tahap kedua adalah studi atas sampel yang didapat tersebut.

Ngurah mengatakan keseluruhan waktu penelitian ini akan memakan waktu dua tahun. Target hasil penelitian dibagikan dan diskusikan dalam bentuk lokakarya pada 2020.

Simak artikel lainnya tentang LIPI di kanal Tekno tempo.co

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus