Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mata biru milik beberapa burung laut terlihat berubah menjadi hitam setelah mereka terinfeksi flu burung. Perubahan warna itu, terlihat di burung Gannet Utara (Morus bassanus), bisa memberi petunjuk baru kepada para ilmuwan dalam melacak wabah virus flu burung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Flu burung telah bersirkulasi musiman di antara unggas liar maupun ternak selama puluhan tahun. Tapi, sejak Oktober 2021 lalu, satu galur virusnya yang sangat patogenik diduga telah menyapu bangsa unggas itu dengan virulensi yang tidak biasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Burung laut di Eropa dan Inggris Raya termasuk yang terdampak, dengan ribuan ekor mati karena virus H5N1 sepanjang tahun lalu. Termasuk di antaranya adalah jenis-jenis gannet, puffin, dan great skuas yang sudah langka.
Tingkat daya tahan burung dewasa untuk populasi 150 ribu gannet di Bass Rock, sebuah pulau di lepas pantai timur Skotlandia, misalnya, terukur 42 persen di bawah rata-rata sepanjang 2021 dan 2022 lalu.
Tanpa tes invasif (mengambil dan memeriksa sampel dari dalam tubuhnya), para ilmuwan telah selama ini berusaha keras untuk mengungkap apakah jenis-jenis burung laut itu telah terinfeksi flu burung dan berhasil melewatinya, ataukah sejauh ini lolos kontak dengan virus itu.
Mengumpulkan informasi ini krusial untuk memahami lebih baik bagaimana virus mempengaruhi populasi burung liar. Termasuk mengukur tingkat daya tahannya dan apakah unggas mengembangkan kekebalan terhadap penyakit ini.
Gannet dengan iris berubah mejadi hitam telah didapati untuk pertama kalinya di beberapa koloninya yang telah terinfeksi fu burung di Inggris, Prancis, Jerman, dan Kanada. Normalnya, jenis burung ini memiliki bagian iris berwarna biru pucat.
Burung gannet mati di pulau Rouzic di kepulauan Sept-Iles, tempat suaka burung yang terkena wabah flu burung di lepas pantai Perros-Guirec di Brittany, Prancis, 5 September 2022. Ribuan burung laut telah mati di sepanjang pantai barat Prancis dalam beberapa minggu terakhir karena infeksi virus. REUTERS/Stephane Mahe
Jude Lane dari Pusat Ilmu Konservasi RSPB, kelompok konservasi di Inggris, dan koleganya mengambil sampel dari 18 burung gannet sehat baik yang bermata hitam maupun normal yang hidup di Bass Rock. Sebanyak delapan burung terkonfirmasi positif memiliki antibodi flu burung, dan tujuh di antaranya memiliki iris hitam pada bola matanya.
Menurut Lane, insiden ini bisa menjadi alat diagnotik non-invasif yang sangat berguna bagi konservasionis melacak sebaran infeksi flu burung. Temuan dan rekomendasinya itu dibeberkan Lane dan timnya dalam laporan yang telah terbit online secara preprint pada 1 Mei 2023
"Mampu melihat bagaimana banyak burung sekarat, tapi juga bagaimana banyak burung mampu bertahan, akan memungkinan kita untuk menambahkan detail ke model-model populasi untuk memprediksi seperti apa populasi burung laut yang ada di masa depan," tutur mereka dalam laporan itu.
Belum jelas kenapa iris mata menghitam, tapi Lane dan koleganya sedang menelitinya lebih jauh. Dia merancang studi untuk meneliti apakah perubahan itu permanen, berapa lama antibodi virus bertahan pada jenis burung gannet, dan apakah burung itu menderita gejala infeksinya yang jangka panjang, seperti fertilitas atau masalah penglihatan.
Ini akan juga krusial untuk memahami apakah perubahan yang sama terhadap warna mata terjadi pula di spesies burung lainnya, "Meski yang seperti itu mungkin sulit ditemukan pada mereka yang secara alami memiliki bola mata lebih gelap."
NEW SCIENTIST, BIORXIV