Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Menjaring Pemodal Milenial Berinvestasi Reksa Dana

Ajaib menawarkan sekitar 140 produk reksa dana kepada investor.

12 Oktober 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Permasalahan inklusi keuangan menjadi salah satu topik hangat yang dibahas saat ini. Bagaimana tidak, berdasarkan survei Bank Dunia, persentase warga negara Indonesia yang memiliki akses keuangan hanya 36 persen dari sekitar 250 juta jiwa pada 2014.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buruknya inklusi keuangan dinilai bisa berdampak buruk terhadap minimnya ekspansi industri keuangan yang bisa memberikan produk berguna bagi masyarakat, seperti tabungan, asuransi, hingga investasi. "Itu pun paling banyak perbankan," kata Anderson Sumarli ketika ditemui Tempo di kawasan Sudirman, Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melihat akses keuangan yang masih minim, mendorong Anderson mendirikan perusahaan rintisan di bidang keuangan, Ajaib, bersama rekan kuliahnya di Universitas Stanford, Amerika Serikat, Yada Piyajomkwan, pada 2018.

Anderson memfokuskan sektor keuangan reksa dana. Reksa dana merupakan wadah pengelolaan dana sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen yang tersedia di pasar modal, seperti saham dan surat utang. Menurut dia, penetrasi keuangan reksa dana masih perlu dibenahi. Dari sekitar 260 juta orang pada 2018, baru ada sekitar 1,3 juta menjadi investor saham atau hanya 0,004 persen. Dari jumlah itu masih didominasi investor korporat, bukan retail atau perorangan.

Ajaib, kata Anderson, menjadi distributor investasi reksa dana secara daring. Selain ingin menghapus stigma perlu modal besar di pasar modal, dia berkeyakinan adaptasi teknologi bisa memotong proses administrasi, khususnya tatap muka. Melalui aplikasi Ajaib, para calon investor bisa mendaftar, menentukan produk investasi, dan bertransaksi dalam hitungan menit.

Ada sekitar 140 produk reksa dana yang bisa dijadikan pilihan berinvestasi. Cukup dengan modal minimal Rp 400 ribu, investor bisa memiliki aset investasi reksa dana berupa saham-saham perusahaan, seperti BCA, Unilever, dan berbagai macam pilihan lainnya. Ihwal imbal hasil, Ajaib juga menyediakan produk dari mulai 4 persen hingga puluhan persen. "Bagi yang kebingungan, kami juga menyediakan banyak informasi dan layanan tanya-jawab," kata Anderson.

Sebagai distributor, Anderson merangkul 25 manajer investasi sebagai pihak penjual produk reksa dana. Calon investor dibebaskan memilih perusahaan manajer investasi yang disukai. Pilihan tersedia dari Trimegah, Danareksa, Bahana, Shinhan, hingga Aberdeen Standard. Terakhir, Ajaib menjalin kerja sama dengan Eastspring Indonesia.

Hingga kini, jumlah investor menembus angka ratusan ribu dengan dana kelolaan puluhan miliar rupiah. "Target memang kaum milenial, tapi aplikasi kami bisa untuk semua kalangan," kata dia.

Meski menyasar kaum milenial, Anderson menyebut entitasnya bisa membantu penetrasi inklusi keuangan. "Sebanyak 90 persen lebih merupakan investor yang benar-benar baru."

Bukan hanya produk reksa dana saham, Ajaib juga belum lama ini mengeluarkan produk tabungan kepemilikan sepeda motor, mobil, dan rumah. Tren tersebut bisa dibaca lantaran Ajaib memiliki tim penilai yang bisa memperhitungkan profil pengguna. "Saya jadi tahu, ternyata milenial tak hanya prefer risiko rendah, tapi juga ada kecenderungan lebih suka berinvestasi yang tujuannya jelas berupa barang," kata Anderson.

Dalam jangka pendek, Ajaib merencanakan mengencangkan promosi di luar Jakarta dan Bali. Salah satunya adalah menawarkan reksa dana syariah melalui Eastspring yang memiliki portofolio produk syariah sangat besar. Untuk melancarkan niat tersebut, Ajaib didukung pendanaan Rp 29,6 miliar dari sindikasi SoftBank Ventures. Adapun untuk menyambung napas perusahaan, Ajaib akan memotong sejumlah komisi dari transaksi yang terjadi. "Tapi ini bukan marketplace, ya. Kami lebih ke platform asisten investasi pengguna kami," ujar Anderson.

Presiden Direktur PT Eastspring Indonesia, Alan Darmawan, mengatakan bahwa memperbanyak distribusi penjualan, termasuk secara daring, bakal menambah kuantitas investor manajer investasinya. Saat ini, Eastspring hanya memiliki 8.000 investor di segmen retail. "Kami targetkan bisa tambah 300-an setiap bulan berkat platform digital seperti Ajaib ini," katanya.

Ketua Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tongam Tobing, mengatakan kemudahan investasi secara online memang menarik bagi masyarakat. Namun OJK mengimbau agar masyarakat teliti dalam memilih platform investasi. "Kalau mau aman, pilih yang diawasi Otoritas," kata dia. Ajaib sendiri sudah terdaftar di OJK. ANDI IBNU


Profil perusahaan
Nama entitas : PT Takjub Teknologi Indonesia
Berdiri : 2018
Sektor : Distributor Produk Keuangan Reksa Dana
Pendiri : Anderson Sumarli, Yada Piyajomkwan
Inkubasi : Y Combinator, Amerika Serikat (2018)
Pendanaan : Pendanaan awal dari US$ 2,1 juta atau Rp 30 miliar dari SoftBank Ventures
Alamat : Soho Capital @Podomoro City Jalan Letjen S. Parman, Jakarta Barat
Situs : Ajaib.co.id

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus