Meriam Hawa Panas

MENGENDALIKAN demonstran yang beringas tidak gampang. Itu sebabnya teknologi pembubar massa terus berkembang. Salah satu yang paling baru kepunyaan Amerika Serikat: meriam pelontar hawa panas. Discovery Channel dua pekan lalu menyebut peredam huru-hara yang dinamai Active Denial System (ADS) ini sebagai senjata masa depan.

Meriam ini melontarkan energi seperti yang dipakai pada pemanggang microwave. Namun, tidak seperti microwave yang membikin daging jadi matang, kekuatan panas pada meriam ini dirancang untuk tidak masuk terlalu jauh ke kulit. ”Kami sudah menguji alat ini dan terbukti tak ada risiko terluka, terkena kanker kulit, ataupun pengaruh kepada kesuburan dan ibu hamil,” ujar Susan LeVine dari Direktorat Joint Non-Lethal Weapons, AS, yang menguji coba senjata buatan Raytheon itu.

Toh, ahli teknologi pereda konflik dari Leeds Metropolitan University, Dr Steve Wright, khawatir bahwa ADS—yang efektivitasnya diklaim sepuluh kali lebih hebat dari senjata tak mematikan lainnya—bisa berubah jadi senjata mematikan. ”Soalnya kekuatannya dapat diatur, dari sekadar membuat gerah hingga membunuh,” ujarnya.

Dari Air Hingga Merica

1958 Tentara Inggris mulai membubarkan massa dengan menggunakan gas air mata di Siprus.

1960-an Meriam air muncul di Amerika.

1980-an Polisi Amerika memperkenalkan semprotan merica.

24 Januari 2007 Meriam pelontar panas ADS diperkenalkan.