Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Para Ahli Khawatir Flu Burung Akan Menular ke Manusia Setelah Mulai Menginfeksi Hewan Mamalia

Kasus virus flu burung yang menginfeksi hewan mamalia di Inggris dan Spanyol membuat para ahli khawatir selanjutnya bisa menular ke manusia.

4 Februari 2023 | 09.35 WIB

Dua petugas dari Dinas Kesehatan memeriksa seekor ayam pada simulasi pencegahan dan pengobatan penyakit flu burung di Kecamatan Tamangapa Makassar, (22/11). ANTARA/Yusran Uccang
Perbesar
Dua petugas dari Dinas Kesehatan memeriksa seekor ayam pada simulasi pencegahan dan pengobatan penyakit flu burung di Kecamatan Tamangapa Makassar, (22/11). ANTARA/Yusran Uccang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Flu burung diketahui sebagai patogen mematikan yang telah membunuh ratusan juta burung di seluruh dunia. Baru-baru ini, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menemukan, virus flu burung (H5N1) mulai menginfeksi sejumlah hewan mamalia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Diberitakan telegraph.co.uk pada Kamis, 2 Februari 2023, telah ditemukan bangkai rubah dan berang-berang yang terinfeksi virus flu burung di Kepulauan Ferne, Inggris. Parahnya, kasus serupa juga ditemukan di sebuah peternakan cerpelai di Spanyol. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dilaporkan, kasus infeksi flu burung di peternakan cerpelai itu bermula saat awal musim gugur, ketika burung camar dan gannet yang mati mulai terdampar di Pantai Galicia. Lalu di bulan Oktober, tidak jauh dari lokasi tersebut ditemukan ribuan bangkai cerpelai karena virus unggas yang sama. 

Melalui temuan itu, para ahli mengatakan apa yang terjadi di peternakan cerpelai di Galicia, Spanyol persis seperti “spillover event” yang seiring waktu bisa menyebabkan pandemi ke manusia. Hal ini didukung hasil studi yang diterbitkan di Eurosurveillance, dua minggu lalu. 

Hasil studi tersebut mengatakan, virus yang ditemukan di peternakan cerpelai Spanyol terbukti membawa mutasi gen “PB2”. Gen ini mirip dengan yang ditemukan ketika flu burung menular ke babai pada lebih dari satu dekade yang lalu. 

“Temuan kami juga menunjukkan bahwa penularan virus ke cerpelai lain mungkin telah terjadi di peternakan yang terkena dampak,” tulis para peneliti, seperti dikutip Tempo dari Telegraph.co.uk. 

Temuan kasus ini lantas menuai kekhawatiran para ahli, sebab virus tersebut dimungkinkan bisa bertindak sebagai inkubator maupun reservoir virus. Pola semacam inilah yang pernah menjadi pemicu terjadinya Covid-19 dan pandemi lainnya. 

Meski demikian, para akhir berpendapat bahwa kemungkinan virus flu burung bermutasi atau menyebar luas ke manusia sangatlah kecil. Namun, asumsi ini bukan berarti tidak dilakukan penelitian lanjutan lantaran ada fenomena jutaan burung di seluruh dunia yang terkena virus flu burung. 

Menurut Prof Koopmans, anggota tim WHO yang bertugas melacak asal-usul Covid, penyebaran global virus flu burung H5 telah berubah secara signifikan sejak 2020. Sekarang mungkin menginfeksi hewan mamalia, kata dia, selanjutnya tidak menutup kemungkinan bisa menular antar manusia. 

“Sekarang sepertinya bisa menyebar di antara mamalia, dan ini adalah sesuatu yang tidak ingin kita lihat. Ini berarti ada peluang bagi virus dari daftar risiko untuk mengambil mutasi yang dapat menular antar manusia,” kata Koopmans. 

HARIS SETYAWAN 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus