Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Pemilihan Rektor Unpad Berlarut-Larut, Ini Kata Rudiantara

Pemilihan Rektor Unpad dijadwalkan pertengahan sampai akhir Maret 2019.

23 Februari 2019 | 09.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Universitas Padjadjaran. TEMPO/Nita Dian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran  Bandung akan menggelar pemilihan rektor pada Maret 2019 ini. “Nanti pemilihannya itu antara tanggal 15 Maret sampai 29 Maret,” kata Ketua Majelis Wali Amanat Unpad, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, di Bandung, Jumat, 22 Februari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rudiantara mengatakan, MWA Unpad telah mengumumkan 3 calon kandidat rektor. MWA selanjutnya mengumumkan membuka kesempatan untuk menerima laporan masyarakat soal rekam jejak tiga calon tersebut. “Tanggal 31 Januari 2019 sampai 8 Februari 2019 itu kita iklankan, terhadap 3 calon. Ada masukan, aduan, atau apa, biar semua terbuka,” kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rudiantara mengatakan, MWA membuka diri menerima laporan masyarakat atas rekam jejak 3 calon rektor tersebut mengikuti rekomendasi Ombdusman yang menyimpulkan terjadi maladministrasi dalam proses pemilihan calon rektor. “Justru itu salah satu rekomendasi Ombudsman membuat suatu ‘whistle-blowing-system’. Kalau masukan, aduan, laporan itu salah satunya,” kata Rudiantara.

Menurut Rudiantara, MWA sudah membahas seluruh laporan, pengaduan, dan masukan atas rekam jejak tiga calon rektor Unpad. “Tadi kami bahas hasilnya. Hasilnya itu nanti akan menjadi pertimbangan pada saat pemilihan rektor. Sekarang kan belum milih rektor, baru calon saja kemarin,” kata dia.

Rudiantara mengatakan, MWA akan rapat terakhir pekan depan sebelum menggelar pemilihan rektor. Dia mengakui, masih ada satu bahasan yang belum tuntas. Tapi dia enggan merincinya. “Pokoknya masalah legitimasi pencalonan rektor,” kata dia.

Dia optimis sepekan lagi soal ini terjawab. “Ini kita menunggu seminggu lagi. Ada proses berkaitan dengan masalah legitimasi kesertaan dari calon rektor. Itu saja, tapi seminggu ini selesai,” kata Rudiantara.

Rudiantara mengatakan, sepekan lagi MWA akan menetapkan ulang tiga nama calon rektor yang akan melaju ke tahap pemilihan rektor. “Nanti ada tiga, itu akan kita pilih,” kata dia.

Rudiantara mengatakan, pemilihan rektor dijanjikan akan mempertimbangkan seluruh masukan yang diterima oleh MWA. “Yang pasti, masukan yang kemarin, apakah berdasarkan masukan Ombdusman, masyarakat yang di iklankan, yang terbuka itu, menjadi konsiderasi pertimbangan Majelis Wali Amanat dalam memilih,” kata dia.

Sebelumnya, proses pemilihan rektor baru Universitas Padjadjaran (Unpad) periode 2019-2024 berlarut-larut. Dari jadwal semula rampung pada September 2018, hingga kini belum ada tanda selesai. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengungkap persoalan yang membelit.

Berstatus perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH), pemilihan rektor Unpad sepenuhnya di tangan Majelis Wali Amanat (MWA). Setelah menerima dan menyaring calon pendaftar, hasilnya disampaikan MWA ke Kementerian. "Kementerian melihat apakah penjaringan menjadi tiga calon melalui proses yang benar, itu yang pertama," katanya saat ditanya usai kuliah umum di ITB Jumat, 1 Februari 2019.

Kedua kata Nasir, apakah proses yang dilakukan mengikuti tata cara yang telah ditetapkan. Ketiga, terkait pelibatan publik khususnya di kalangan civitas akademika Unpad.

Kementerian, kata Nasir, mencari tahu latar belakang dan rekam jejak para calon rektor Unpad. Pemeriksaan lainnya menyangkut hasil analisis transaksi keuangan terkait kekayaan para calon. Hubungan dengan radikalisme dan kebangsaan juga ditelusuri.

"Sampai sekarang belum clear apa yang dilakukan oleh Unpad tersebut sehingga perlu koordinasi lebih lanjut," ujar Nasir.

Pemeriksaan itu tidak hanya pada tiga kandidat rektor setelah seleksi, melainkan juga kepada lima calon lain yang telah tersisih. "Tidak hanya tiga (calon), bagaimana yang lainnya? Ini yang perlu kami ketahui sehingga didapatkan rektor yang berkualitas untuk membangun Unpad yang baik," kata Nasir.

MWA Unpad berjumlah 17 orang. Namun dalam pemilihan rektor ini dua orang di antaranya tidak bisa memilih yaitu Ketua Senat Akademik dan Rektor Tri Hanggono Achmad yang kembali maju dalam pemilihan.

Anggota MWA yang memiliki hak pilih yaitu Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan komposisi hak suara sebesar 35 persen. Pemilih lainnya yakni Gubernur Jawa Barat, serta perwakilan dosen, masyarakat, alumni, mahasiswa, dan tenaga kependidikan.

Para kandidat Rektor Unpad yang lolos administrasi sebanyak delapan orang, yaitu Achmad Syawqie dari Fakultas Kedokteran Gigi, Ahmad Mujahid Ramli dan Atip Latipulhayat (Fakultas Hukum), Aldrin Herwany dan Sri Mulyani (Fakultas Ekonomi dan Bisnis).

Nandang Alamsah Deliarnoor dan Obsatar Sinaga (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), serta petahana Tri Hanggono Achmad (Fakultas Kedokteran).

Kini posisinya ada tiga orang calon yang lolos dan tengah dipertimbangkan kelayakannya oleh MWA sebagai rektor baru. Ketiganya yaitu Atip Latipulhayat, Aldrin Herwany, dan Obsatar Sinaga.

Sesuai agenda pemilihan, rektor Unpad pilihan MWA sudah harus muncul sebelum pelantikan pada 2 April 2019.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus